Rusia Kirim Tiga Kapal Perang untuk Komodo Exercise

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 15 Apr 2016 16:01 WIB
Dalam Komodo Exercise yang berlangsung 12-16 April ini, Rusia merupakan pengirim armada asing terbanyak, yaitu tiga kapal perang dan dua kapal pendukung.
Dalam Multilatral Komodo Exercise di Padang, Indonesia, Rusia mengirimkan tiga kapal perang Admiral Vinogradov. (U.S. Navy/Jason R. Zalasky)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sekitar 30 negara menerjunkan pasukannya ke Teluk Bayur, Padang, untuk mengikuti latihan angkatan laut bersama, termasuk Rusia.

Dalam Komodo Exercise yang berlangsung 12-16 April ini, Rusia merupakan pengirim armada asing terbanyak, yaitu tiga kapal perang dan dua kapal pendukung. Sementara itu, Indonesia sebagai tuan rumah mengirimkan 28 kapal perangnya.

Rusia memutuskan untuk mengirimkan banyak kapal karena latihan ini dianggap memiliki banyak aspek penting, termasuk hubungan angkatan laut Indonesia dan Rusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang juga penting adalah latihan ini menunjukkan interaksi yang lebih kuat antara Angkatan Laut Indonesia dan Angkatan Laut Rusia," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Galuzin, saat ditemui CNN Indonesia.com di kediamannya di Jakarta, Jumat (15/4).

Galuzin kemudian menjelaskan bahwa kedekatan ini terlihat dari semakin intensifnya interaksi antara angkatan laut kedua negara belakangan ini.

Pada Desember lalu, Angkatan Laut Rusia bersama kapal antipermukaan Bystry berlabuh di Tanjung Priok untuk kemudian mengadakan latihan manuver dan komunikasi bersama Angkatan Laut Indonesia.

Komunikasi antar-militer terus dijalin hingga akhirnya Panglima Tentara Nasional Indonesia, Gatot Nurmantyo, berkunjung ke Rusia pada awal April lalu. Ia bahkan mengatakan bahwa Indonesia sangat tertarik untuk membeli senjata-senjata mutakhir Rusia.

"Itu berarti komunikasi dan interaksi militer, termasuk Angkatan Laut Indonesia, dan Rusia untuk membangun stabilitas di Asia Tenggara terus bertumbuh. Itu sangat baik untuk stabilitas di kawasan," ucap Galuzin.

Menurut Galuzin, stabilitas dan perdamaian di kawasan juga merupakan fokus utama dalam Multilateral Komodo Exercise yang juga diikuti oleh angkatan laut dari negara anggota ASEAN, Jepang, China, dan Amerika Serikat.

Kestabilan di kawasan perairan Asia Tenggara kerap kali menghadapi tantangan karena adanya sengketa di sejumlah wilayah, seperti perseteruan di Laut China Selatan antara China dan beberapa negara.

Menanggapi hal ini, Galuzin menekankan pentingnya perundingan secara damai untuk menyelesaikan sengketa tersebut dan mendorong agar tidak ada pihak ketiga yang campur tangan demi produktifitas pembicaraan.

"Namun yang tak kalah penting, kami menggarisbawahi makna penting dari latihan ini, yaitu memperdalam kepercayaan, pemahaman, dan interaksi baik dari semua angkatan laut di kawasan sehingga stabilitas di kawasan Asia Pasifik dapat terwujud," kata Galuzin.

Selain manuver dan komunikasi, peserta Komodo Exercise juga berlatih untuk melakukan operasi guna menghadapi tantangan bersama, seperti perdagangan manusia, terorisme, perompakan, dan penangkapan ikan secara ilegal.

"Hari ini, di laut akan ada latihan operasi inspeksi kapal mencurigakan di laut, pencarian dan penyelamatan, pembebasan sandera dari tindakan kriminal di kapal, dan lain-lain," tutur Galuzin.

Menurut Galuzin, Rusia sepakat dengan Indonesia bahwa upaya bersama dibutuhkan untuk menghadapi tantangan di kawasan Asia Pasifik.

Selain di laut, para personel angkatan laut juga mengikuti kegitan sosialisasi di pesisir pantai. Menurut pantauan Galuzin yang ikut serta dalam upacara pembukaan Komodo Exercise, kegiatan sederhana di pesisir tersebut sangat menarik dan justru dapat memperkuat interaksi di antara personel angkatan laut.

"Mereka juga mengadakan diskusi berbagi pengalaman dalam operasi perdamaian, pencarian dan penyelamatan, mereka juga bersosialisasi dengan aktivitas seperti olahraga bersama, lomba masak, Indonesia menyediakan program yang membuat interaksi sangat baik," katanya. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER