AS Pertimbangkan Dukung UEA Perangi Al-Qaidah di Yaman

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Senin, 18 Apr 2016 13:37 WIB
AS tengah mempertimbangkan permintaan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk memberikan dukungan militer demi memerangi al-Qaidah di Yaman.
Pasukan pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan kelompok pemberontak Houthi menerapkan gencatan senjata sementara sejak Minggu, meskipun terdapat sejumlah laporan pelanggaran. (Reuters/Khaled Abdullah/Files)
Jakarta, CNN Indonesia -- Amerika Serikat tengah mempertimbangkan permintaan dari Uni Emirat Arab (UEA) untuk memberikan dukungan militer demi membantu memerangi kelompok militan al-Qaidah di Yaman.

Dukungan militer AS kepada negara sekutu Teluk memungkinkan pemerintahan Presiden Barack Obama untuk membantu memerangi kelompok yang bertanggung jawab atas tragedi 9/11 dan serangan di kantor majalah satire Charlie Hebdo di Paris.

Para pejabat AS yang tak dipublikasikan namanya mengungkapkan Jumat lalu bahwa mereka tengah mempertimbangkan permintaan UEA untuk meningkatkan kemampuan tentara UEA, termasuk pelatihan pasukan dan peralatan perang di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP) kerap memanfaatkan ketidakstabilan keamanan di Yaman akibat perang saudara yang melanda lebih dari 1 tahun. AQAP dilaporkan berada dalam posisi lebih kuat dari sebelumnya dan mulai menguasai sejumlah wilayah di Yaman.

Pemerintah UEA meminta AS memberikan bantuan untuk evakuasi medis dan pencarian tempur serta misi penyelamatan sebagai bagian dari permintaannya terhadap bantuan kekuatan udara, intelijen dan dukungan logistik AS. Belum jelas apakah pasukan operasi khusus AS, yang kini ditempatkan di Irak, Suriah dan Afghanistan, juga diminta untuk membantu UEA.

Menurut keterangan pejabat AS, UEA tengah mempersiapkan kampanye melawan AQAP. Namun, para pejabat AS itu menolak memberikan rincian serangan.

UAE memainkan peran penting dalam koalisi pimpinan Saudi yang memerangi pemberontak Houthi di Yaman, yang kerap disebut bersekutu dengan Iran.

Terkait permintaan bantuan dari UEA, Gedung Putih dan Pentagon menolak memberikan komentar secara resmi. Pejabat pemerintah UEA juga tidak memberikan komentar.

Pasukan pemerintah Yaman yang didukung Saudi dan kelompok pemberontak Houthi menerapkan gencatan senjata sementara sejak Minggu, meskipun terdapat sejumlah laporan pelanggaran.

Meskipun beberapa kali meluncurkan serangan yang signifikan, termasuk menewaskan pemimpin AQAP tahun lalu, upaya kontraterorisme AS terpecah akibat perselisihan kedua kubu yang bertikai di Yaman.

Konflik ini memburuk dan memaksa evakuasi personel intelijen dan militer AS dari Yaman pada awal 2015. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER