Muncul dalam Panama Papers, Presiden Pakistan Siap Mundur

Denny Armandhanu/AFP | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Apr 2016 14:38 WIB
Ketiga anak Nawaz Sharif muncul dalam bocoran dokumen Panama Papers. Sharif menyatakan siap mundur jika terbukti melakukan kejahatan finansial.
Ketiga anak Nawaz Sharif muncul dalam bocoran dokumen Panama Papers. Sharif menyatakan siap mundur jika terbukti melakukan kejahatan finansial. (Daniel Berehulak/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif menyatakan siap mengundurkan diri jika terbukti melakukan penyimpangan finansial, menyusul bocoran dokumen Panama Papers yang menyebut nama keluarganya.

Seperti dikutip AFP, Sabtu (23/4), nama tiga anak Sharif muncul dalam bocoran dokumen perusahaan hukum Mossack Fonseca di Panama. Bocoran dokumen itu mengungkapkan kekayaan tersembunyi para konglomerat dunia, sekaligus modus pengemplang pajak dan pencucian uang.

Dalam bocoran itu disebutkan anak-anak Sharif memiliki properti di London, Inggris, melalui sebuah perusahaan offshore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Putrinya, Maryam, yang digadang sebagai penerus ideologi politiknya, muncul dalam beberapa dokumen Panama Papers bersama kedua putra Sharif, Hasan dan Hussain.

Sharif menyerukan penyelidikan atas bocoran tersebut. Pada Jumat kemarin dalam sebuah siaran televisi, Sharif membantah adanya penyimpangan yang dilakukan keluarganya.

Menurut Sharif, ihwal harta di luar negeri miliknya telah diselidiki dua kali di pemerintahan Pervez Musharraf.

Dia bahkan telah membentuk komisi yudisial yang diketuai pada hakim yang telah pensiun untuk menyelidiki tuduhan terhadap dirinya.

"Jika tuduhan terhadap saya dan keluarga saya terbukti, saya akan mengundurkan diri tanpa menunda lagi," kata Sharif.

Sharif tengah mendapatkan tekanan dari masyarakat terkait tudingan Panama Papers tersebut. Pekan lalu, seorang tidak dikenal bahkan melelang Sharif di eBay. Di situs itu, Sharif disebut sebagai PM "tidak berguna" dan laku dilelang hingga US$90 ribu. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER