Jakarta, CNN Indonesia -- Partai berkuasa di Korea Utara akhirnya mengumumkan Kongres pertama mereka sejak 36 tahun silam akan diselenggarakan pada 6 Mei mendatang.
"Biro Politik dari Komite Pusat Partai Pekerja Korea (WPK) memutuskan untuk membuka Kongres Ktujuh WPK di Pyongyang pada 6 Mei 2016," demikian kutipan pengumuman dari WPK yang dilansir kantor berita Korut, KCNA.
Rencana ini sebenarnya sudah diumumkan sejak Oktober lalu, tapi pemerintah Korut belum menentukan tanggal pasti kongres yang disebut-sebut akan menjadi sejarah besar ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para analis memperkirakan kongres ini akan menjadi ajang bagi pemimpin tertinggi Korut, Kim Jong-un, untuk memperkenalkan kembali kebijakan politik byongjin.
Seperti dilansir
Reuters, byongjin sendiri berarti “tekanan berkelanjutan” yang dalam hal ini maksudnya adalah untuk pembangunan ekonomi dan kemampuan nuklir.
Byongjin merupakan kelanjutan dari kebijakan Songun atau keutamaan militer yang diusung oleh ayahnya, Kim Jong-il. Songun pun merupakan tindak lanjut dari kebijakan Juche, ideologi fundamental Korut yang menggabungkan Marxisme dan nasionalisme ekstrem.
Kongres ini pun menjadi sorotan berbagai negara untuk mengetahui proses adopsi kebijakan Korut, terutama mengenai pengembangan senjata nuklirnya.
Korut kembali dikecam komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, sejak melakukan uji coba nuklir pada Januari lalu. Dilanjutkan dengan peluncuran satelit menggunakan roket pada Februari, Korut terus membuat resah dengan kemungkinan percobaan nuklir lanjutan.
Beberapa laporan menyebut Korut akan kembali melakukan uji coba nuklir setelah kongres dilaksanakan.
Kongres terakhir WPK dihelat pada 1980 oleh pendiri Korut, Kim Il-sung. Setelah pemerintahan diambil alih oleh Kim Jong-il, WPK tak pernah mengadakan Kongres.
(den)