Korut Ingin Pertemukan Para Pembelot dengan Orang Tua Mereka

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Kamis, 21 Apr 2016 15:37 WIB
Korut berencana mempertemukan para pembelot dengan orang tua mereka, untuk membuktikan tuduhan bahwa para pembelot itu diculik oleh Korea Selatan.
Di bawah kepemimpinan Kim Jong Un (tengah), Korut berencana mempertemukan para pembelot dengan orang tua mereka, untuk membuktikan tuduhan bahwa para pembelot itu diculik oleh Korea Selatan. (Reuters/KCNA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Korea Utara mengungkapkan keinginan untuk mengatur pertemuan antara para pembelot dengan orang tua mereka, untuk membuktikan klaim bahwa belasan orang yang membelot itu diculik oleh Korea Selatan. Jika diperlukan, Pyongyang bahkan bersedia menerbangkan orang tua para pembelot itu ke Seoul.

Dilaporkan AFP pada Kamis (21/4), para pembelot itu terdiri dari 12 perempuan yang bekerja sebagai staf di sebuah restoran Korea Utara di China dan manajer mereka. Kelompok ini tiba di Korsel pada awal bulan ini dan membelot.

Seoul mengklaim bahwa para pembelot itu datang secara sukarela, sementara menurut Korut warganya itu ditipu oleh mata-mata Korsel yang menculik mereka diam-diam dari manajer restoran dan membuat mereka membelot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Juru bicara Palang Merah Korea Utara menyatakan para orang tua dari 12 pembelot itu menuntut adanya "kontak langsung" dengan mereka sedini mungkin.

"Kami akan mengirimkan para orang tua mereka ke Panmunjom atau Seoul, jika perlu, sehingga mereka bisa bertatap muka dengan anak perempuan mereka," kata juru bicara itu dalam pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita resmi Korut, KCNA.

Panmunjom merupakan desa yang terletak di perbatasan antar-Korea. Gencatan senjata tengah berlaku di desa ini menyusul meningkatnya ketegangan kedua Korea sejak tahun lalu.

"Apa yang kami inginkan adalah membiarkan anak-anak perempuan bertemu dengan para orang tua mereka dan langsung mengklarifikasi pendapat mereka," bunyi pernyataan itu.

Menurut Korut, jika Korsel menolak tawaran ini, maka dengan sendirinya akan membuktikan tuduhan penculikan yang dituduhkan Korut.

Hampir 30 ribu warga Korea Utara melarikan diri dari kemiskinan dan penindasan di negara terisolasi itu untuk membelot ke Korsel yang kapitalis.

Namun, membelot secara berkelompok merupakan kasus yang jarang terjadi, apalagi oleh para staf yang bekerja di restoran Korea Utara di luar negeri yang merupakan salah satu sumber penghasilan utama bagi rezim Pyongyang.

Selain itu, para pekerja restoran Korut biasanya berasal dari keluarga yang "setia" kepada rezim Korut dan sudah melalui pelatihan ideologi ekstensif sebelum dikirim ke luar negeri.

Korut menerapkan hukuman yang berat bagi siapa pun yang diketahui membelot dan keluarga mereka.

Korut juga kerap menggunakan keluarga dari pembelot untuk meluncurkan propaganda rezim. Keluarga dari mereka yang membelot kerap kali ditampilkan menangis sembari memohon mereka untuk kembali ke Korut.

Pembelotan kelompok pekerja restoran itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan militer di semenanjung Korea, menyusul uji coba nuklir Pyongyang pada Januari lalu.

Korea Utara akan menggelar kongres partai yang berkuasa pada Mei mendatang. Kongres ini bertujuan untuk unjuk kekuatan, menampilkan prestasi negara serta memupuk rasa kesetiaan dan kebanggaan nasional bagi para warganya. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER