Jakarta, CNN Indonesia -- Penumpang pesawat yang berangkat dari berbagai bandara di Jerman terpaksa menunda perjalanan mereka karena para pekerja sektor publik di sejumlah bandara di Jerman melakukan mogok kerja demi menuntut upah yang lebih tinggi.
Dilaporkan
Reuters pada Rabu (27/4), Lufthansa, maskapai terbesar di Jerman, menyatakan hampir 900 penerbangan, termasuk ke Frankfurt dan Munich, dibatalkan. Pembatalan ini setara dengan 60 persen lalu lintas udara pada hari biasa maskapai itu.
Aksi mogok dilakukan oleh seluruh pekerja dari tingkat layanan dasar, pemeriksa keamanan, pemadam kebakaran hingga petugas pengecekan. Aksi ini memperlambat operasi di bandara Jerman.
Operator bandara, Fraport, mengumumkan satu sampai dua hari agar layanan bandara kembali normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para karyawan di bandara Munich melakukan pemogokan sepanjan Rabu (27/4), sementara di Frankfurt, bandara terbesar di Jerman, pemogokan akan berakhir pukul 13.00 waktu setempat. Pihak bandara Munich mengatakan sekitar 700 dari 1.100 keberangkatan dan kedatangah pesawat dibatalkan.
Akis ini didukung oleh Union Verdi, yang mewakili pekerja sektor publik di Jerman, dengan total 2,41 juta orang. Pemogokan serupa juga pernah dilakukan oleh petugas pembersih jalanan, sekolah dan kolam renang.
Aksi pemogokan, yang disebut sebagai 'ancaman' oleh serikat pekerja, dikecam oleh asosiasi penerbangan, terutama karena perundingan soal kenaikan upah akan dilanjutkan Kamis (28/4).
Dalam wawancara dengan harian Sueddeutsche Zeitung, ketua Union Verdi, Frank Bsirske, menyatakan aksi pemogokan itu untuk mempercepat negosiasi upah.
"Saya berharap ini menjadi tanda yang dimengerti, dan bahwa kesepakatan akan tercapai pada perundingan putaran ketiga pada Kamis dan Jumat," katanya.
Verdi menuntut enam persen kenaikan upah bagi para anggotanya dan menolak tawaran tiga persen kenaikan gaji di atas dua tahun pada pertengahan April.
(ama)