Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, direncanakan berkunjung ke Rusia pada Mei mendatang untuk menghadiri pertemuan ASEAN-Russia Summit di Sochi.
“Menurut rencana, Presiden akan menghadiri KTT ASEAN-Rusia pada 19-20 mei,” ujar Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (28/4).
Pihak Rusia sendiri sudah mendapatkan konfirmasi mengenai kehadiran Jokowi ini sejak awal tahun ini. "Kami sudah menerima kepastian bahwa Presiden Joko Widodo akan datang ke Rusia," ujar Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikail Galuzin, dalam jumpa pers di kediamannya di Jakarta pada akhir Januari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Galuzin, kedatangan Jokowi sangat penting bagi Rusia untuk mengikat hubungan bilateral yang lebih kuat. Ia tak menutup kemungkinan jika di sela konferensi tersebut, Jokowi dapat melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Selain hubungan bilateral, kehadiran Jokowi juga dapat menjadi lambang kuatnya hubungan antara Rusia dan negara-negara kawasan Asia Tenggara.
"Presiden Putin mengundang semua pemimpin negara anggota ASEAN. Kami harap semuanya bisa hadir," kata Galuzin.
Menurut Galuzin, ASEAN dan Rusia sudah menjalin hubungan erat sejak 1996. Selama dua dekade, Rusia dan ASEAN saling dukung dalam masalah ekonomi, keamanan, politik, sosial, dan budaya.
"ASEAN merupakan mitra penting bagi Rusia. Kami harap semua yang diundang dapat hadir untuk menentukan kebijakan dan kerja sama ke depan," kata Galuzin.
Senada dengan Galuzin, Arrmanatha pun mengatakan bahwa pertemuan ini akan membahas beberapa agenda, yaitu meningkatkan kerja sama ekonomi dalam upaya menyukseskan Komunitas Ekonomi ASEAN.
“Selain itu, akan dibahas pula kerja sama ASEAN dengan Rusia di era baru, kerangka kerja sama maritim. Detailnya masih dibahas. Pertemuan ini diharapkan dapat menghasilkan
chairman statement, dokumen hasilnya sendiri masih dibahas,” ucap Arrmanatha.
Saat ditemui pada awal April lalu, Galuzin juga mengatakan bahwa kini ia sedang sibuk mempersiapkan beberapa kemungkinan dokumen hasil dari pertemuan ini. “Yang jelas, kami juga berharap ini akan menjadi kerja sama yang baik bagi kedua belah pihak,” katanya.
(den)