Jakarta, CNN Indonesia -- China akan segera membebaskan tahanan terakhir yang terkait dengan unjuk rasa Tiananmen tahun 1989, hampir tiga dekade setelah peristiwa yang menewaskan ribuan orang itu berlangsung.
Miao Deshun, adalah satu dari 1.600 orang yang dipenjara dalam kasus unjuk rasa di Tiananmen. Saat peristiwa penyerangan oleh militer terhadap mahasiswa berlangsung pada 4 Juni 1989, Miao baru berusia 25 tahun.
Pada Agustus tahun itu, Miao yang merupakan pekerja dari provinsi Hebei, didakwa atas kasus pembakaran. Dia dituding melemparkan keranjang ke tangki yang terbakar bersama empat kawannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia divonis mati dengan percobaan dua tahun, namun hukuman ini diringankan menjadi penjara seumur hidup pada tahun 1991.
Hukuman bagi para pengunjuk rasa Tiananmen dikurangi sebanyak tiga kali, terbaru adalah pada Maret tahun ini. Artinya, Miao akan dibebaskan paling lambat 15 Oktober mendatang, seperti yang disampaikan oleh Yayasan Dui Hua, lembaga HAM yang berbasis di AS.
"Kami menyambut baik berita ini dan menyatakan harapan bahwa dia akan mendapatkan perawatan yang diperlukan untuk memasuki kehidupan normal setelah menghabiskan setengah hidupnya di balik bui," kata John Kamm, direktur eksekutif Dui Hua.
Kehidupan luar penjara akan sulit bagi Miao yang mengalami masalah kesehatan. Zhang Yansheng, mantan tahanan Tiananmen yang dibebaskan tahun 2003 mengaku pernah satu penjara dengan Miao.
"Dia punya masalah mental yang serius, dan saya kira dia butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan luar. Saya sendiri merasa kesulitan, tapi bagi dia akan lebih buruk," kata Zhang.
Yayasan Dui Hua menyebut Miao sama sekali tidak memiliki kontak dengan dunia luar selama bertahun-tahun. Lebih dari 10 tahun lalu, keluarganya berhenti mengunjunginya.
Tragedi Tiananmen bermula pada demonstrasi mahasiswa dan pekerja menentang kepemimpinan Partai Komunis. Pemerintah China menurunkan militer untuk membantah mahasiswa, membuat peristiwa ini juga dijuluki "Pembantaian alun-alun Tiananmen."
Tidak ada data resmi korban tewas dalam peristiwa ini. Namun berbagai sumber menyebut warga yang tewas di Tiananmen saat itu antara 241-3.000 orang. Sementara korban luka mencapai 10 ribu orang.
(den)