Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua sementara Kongres Brasil, Waldir Maranhao, menganulir keputusan majelis rendah yang akan melanjutkan proses pemakzulan Presiden Dilma Rousseff karena dinilai cacat prosedural. Maranhao menyerukan voting ulang di Kongres untuk menentukan lagi nasib Rousseff.
Diberitakan Reuters, keputusan mengejutkan ini disampaikan Maranhao pada Senin (9/4) terkait voting pada 17 April lalu yang memutuskan proses pemakzulan Rousseff berlanjut ke penyelidikan di majelis tinggi parlemen. Hasil voting itu sebelumnya disambut gembira oleh ribuan massa anti-Rousseff yang melakukan aksi di berbagai kota di Brasil.
Keputusan Maranhao ini diambil selang beberapa hari sebelum Senat menggelar sidang pemakzulan terhadap Rousseff. Maranhao sendiri sebelumnya menentang keputusan partainya, Partai Progresif, dan menolak pemakzulan terhadap Rousseff di Kongres. Dia menjabat ketua Kongres setelah ketua sebelumnya, Eduardo Cunha, dipecat oleh Mahkamah Agung karena terlibat korupsi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah voting di Kongres, proses selanjutnya akan berlangsung di Senat. Jika lancar, rencananya Jumat mendatang Rousseff akan dihadirkan untuk menjalani sidang terkait dugaan penyelewengan anggaran.
Namun langkah Maranhao yang menganulir keputusan Kongres berpotensi membawa kembali proses dari awal, yaitu melalui lima kali sesi voting yang melelahkan. Belum diketahui apakah keputusan Maranhao ini bisa dibatalkan oleh Mahkamah Agung atau tidak.
Jika pekan ini Rousseff disidang, maka kepemimpinannya akan ditangguhkan selama enam bulan dan digantikan sementara oleh Wakil Presiden Michel Temer. Jika terbukti bersalah dan dimakzulkan, Temer akan memimpin hingga pemilu berikutnya tahun 2018.
Win Thin, kepala lembaga strategi pasar keuangan, Brown Brothers Harriman, mengatakan keputusan Maranhao tidak akan bisa menggagalkan pemakzulan. "Ini hanya penundaan. Masih banyak voting yang bisa memakzulkan, tapi ini seperti yang telah saya peringatkan beberapa pekan terakhir, bahwa ini bukanlah proses yang cepat dan mudah," kata dia.
Roussef terlihat terkejut atas keputusan Maranhao. Para pendukungnya di istana negara terlihat bersorak, namun Rousseff meminta mereka untuk tidak senang dulu.
"Banding telah diterima dan proses ditangguhkan. Ini belum resmi dan saya tidak tahu apa konsekuensinya, jadi kita harus waspada," ujar Rousseff.
(den)