Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang warga Jerman menikam empat penumpang di stasiun kereta api di dekat Munich pada Selasa (10/5), menewaskan satu pria dan melukai tiga lainnya.
Kepolisian mengatakan bahwa serangan ini kemungkinan bermotif keagamaan. Seorang saksi mata mengaku mendengar penikam itu berteriak, "Allahu Akbar."
"Pelaku berteriak saat penyerangan yang mengindikasikan adanya motif politik," demikian pernyataan resmi kepolisian Bavaria yang kemudian memastikan bahwa pelaku sudah ditangkap dan tak ada tersangka lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aparat langsung melarikan para korban ke rumah sakit. Salah satu korban, pria berusia 50 tahun, meninggal dunia saat tiba di rumah sakit. Sementara itu, tiga korban lainnya mengalami luka ringan.
Seperti diberitakan
Reuters, insiden ini terjadi pukul 05.00 pagi waktu setempat di stasiun kereta Grafing, sekitar 32 kilometer di tenggara Bavaria, utara Jerman.
Jerman yang turut memegang peran penting pula penumpasan ISIS, selama ini tak mengalami serangan besar-besaran seperti negara tetangganya, seperti Perancis dan Belgia.
Namun, sejumlah menteri Jerman sudah memperingatkan bahwa ada kemungkinan serangan dan layanan keamanan di Jerman sudah bersiaga.
Lebih dari 800 warga Jerman sudah hijrah ke Irak dan Suriah untuk bergabung dengan kelompok-kelompok militan, sekitar 260 di antaranya sudah kembali.
Selain itu, Jerman juga menjadi negara persinggahan bagi militan yang melakukan serangan di Belgia dan Paris. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa lebih dari 1 juta imigran yang tiba di negara itu mungkin saja disusupi militan.
[Gambas:Video CNN] (ama)