Erdogan Klaim Turki Telah Tewaskan 3.000 Militan ISIS

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 11 Mei 2016 21:51 WIB
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukan Turki telah menewaskan sekitar 3.000 tentara ISIS di Suriah dan Irak.
Erdogan mengklaim Turki telah membunuh 3.000 militan ISIS. (Reuters/Kayhan Ozer/Presidential Palace Press Office)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pasukan Turki telah menewaskan sekitar 3.000 tentara ISIS di Suriah dan Irak. Menurut Erdogan, tidak ada negara lain yang menyamai Turki dalam hal perlawanan terhadap kelompok militan bersenjata tersebut.

Hal ini disampaikan Erdogan dalam pertemuan militer negara-negara Balkan pada Rabu (11/5) seperti dikutip Reuters. Erdogan dalam pidatonya juga mengatakan bahwa negara yang menuding Turki telah membantu ISIS telah berkata "jahat."

Pernyataan Erdogan ini berbeda dengan kepala militer Turki dalam pertemuan sebelumnya yang mengatakan mereka telah membunuh 1.300 tentara ISIS di Irak dan Suriah. Belum ada penjelasan dari Turki mengapa ada perbedaan angka tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada mereka yang sangat jahat dengan mengatakan bahwa Turki adalah negara yang membantu Daesh [ISIS]. Tidak ada negara lain di dunia yang melakukan perjuangan seperti yang kami lakukan," ujar Erdogan.

Komentar Erdogan ini disampaikan empat hari setelah pasukan Turki yang tergabung dalam koalisi internasional menewaskan 48 anggota ISIS di Suriah.

Akibat perlawanan terhadap ISIS kota di perbatasan Turki menjadi sasaran serangan roket yang ditembakkan dari Suriah sejak Januari lalu. Di provinsi Kilis, sedikitnya 20 orang tewas dan hampir 70 lainnya terluka akibat rokter tersebut. ISIS juga kerap melancarkan serangan bom bunuh diri di kota-kota besar Turki, menewaskan puluhan orang.

Turki juga menanggung beban atas konflik yang mendera Suriah dengan menampung 3 juta pengungsi asal negara itu. Pemerintah Erdogan menurut kantor berita Anadolu telah mengeluarkan dana hingga US$10 miliar untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi sejak konflik Suriah bermula tahun 2011.

Selain melawan ISIS, Turki juga tengah memerangi kelompok separatis Kurdi, PKK. Kelompok ini dianggap sebagai organisasi teroris oleh Uni Eropa, Amerika Serikat dan Turki. (den)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER