Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, disebutkan dalam Panama Papers, bocoran dokumen yang memuat daftar investasi tersembunyi para pemimpin dunia melalui perusahaan offshore di kawasan surga pajak. Dalam dokumen itu, nama Turnbull muncul sebagai mantan direktur sebuah perusahaan yang dibentuk di British Virgin Islands untuk mengeksploitasi prospek emas Siberia.
Dilaporkan
Reuters, temuan ini diungkapkan oleh
Australian Financial Review pada Kamis (12/5). Turnbull dan mantan perdana menteri negara bagian New South Wales, Neville Wran, bergabung dengan dewan direksi Star Mining NL yang terdaftar di bursa Australia pada 1993.
Perusahaan ini berharap dapat mengembangkan sebuah tambang emas Siberia senilai AUS$20 miliar bernama Sukhoi Log, menurut laporan surat kabar itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baik Turnbull maupun Wran kemudian menjabat sebagai direktur Star Technology Services, anak perusahaan dari Star Mining di British Virgin Islands yang dibentuk oleh Mossack Fonseca, firma hukum yang berbasis Panama. Jutaan dokumen dari firma hukum yang bocor ke publik pada awal April lalu kemudian dikenal sebagai Panama Papers.
Hingga kini belum ada indikasi Turnbull melakukan pelanggaran hukum atau tindakan ilegal. Turnbull sendiri sudah mengundurkan diri dari kedua perusahaan itu sejak 1995. Belum ada komentar resmi dari juru bicara Turnbull terkait informasi ini.
Bocoran 11,5 juta dokumen yang menyingkap investasi tersembunyi para pemimpin dan pesohor dunia itu diinvestigasi dan diungkap ke publik melalui International Consortium of Investigative Journalists, ICIJ. Dokumen itu merinci perusahaan offshore di kawasan surga pajak yang rentan praktik penggelapan pajak dan pencucian uang.
Sejumlah negara kini melakukan penyelidikan terhadap temuan Panama Papers, untuk menyelidiki kemungkinan penggelapan pajak atau penyembunyian harta.
Bocoran itu mengungkap pengaturan finansial dari beberapa tokoh besar, seperti teman dari Presiden Rusia, Vladimir Putin; kerabat Perdana Menteri Inggris, David Cameron; dan Presiden China, Xi Jinping; putra dari Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak; serta Presiden Ukraina, Petro Poroshenko.
Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, Turnbull merupakan mantan bankir investasi dan pengusaha teknologi. Ia tengah berkampanye menjelang pemilihan umum parlemen Australia pada 2 Juli mendatang. Dalam pemilu ini, koalisi Liberal-Nasional yang berkuasa akan berebut dukungan dengan partai oposisi.
(ama)