Militan 'The Avengers' Dibekuk di Nigeria

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 17 Mei 2016 02:39 WIB
Militer Nigeria menangkap para anggota kelompok militan yang bertanggung jawab dalam penyerangan pipa minyak di wilayah Delta.
Ilustrasi kilang minyak (Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Militer Nigeria menangkap para anggota kelompok militan yang bertanggung jawab dalam penyerangan pipa minyak di wilayah Delta pada Senin (16/5).

Diberitakan Reuters, mereka yang ditangkap adalah anggota kelompok bersenjata bernama Niger Delta Avengers. Kelompok ini melakukan penyerangan di infrastruktur minyak yang merugikan pemerintah Nigeria.

Akibat penyerangan "The Avengers", produksi minyak Nigeria menurun menjadi 1.65 juta barel per hari, dari 2,2 juta di awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

The Avengers berdalih penyerangan dilakukan agar rakyat Nigeria mendapatkan keuntungan dari hasil minyak, menghentikan polusi dan demi mewujudkan kemerdekaan di daerah berawa di selatan Nigeria. Kelompok ini pekan lalu memperingatkan agar perusahaan minyak hengkang sebelum akhir Mei.

Menurut juru bicara militer Nigeria Rabe Abubakar, mereka yang ditangkap adalah para militan The Avengers yang menyerang fasilitas minyak Chevron. Namun militer tidak menyebut jumlah militan yang ditahan.

Nigeria tengah menggencarkan upaya perburuan militan. Namun Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan Presiden Nigeria Muhammadu Buharu harus mengatasi akar permasalahan konflik, karena operasi militer hanya akan berakhir dengan "bencana."

Hasil penjualan minyak mentah dari Delta mencakup 70 persen dari pendapatan nasional di Nigeria. Namun, masih banyak warga yang mengeluh kemiskinan di negara dengan perekonomian terbesar di Afrika itu.

Buhari dalam perjanjian tahun 2009 memberikan amnesti kepada kelompok militan dan meningkatkan pendanaan bagi wilayah Delta. Namun pendanaan telah dihentikan dan kontrak amnesti dengan mantan militan yang pernah menyerang pipa minyak dibatalkan. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER