Jakarta, CNN Indonesia -- Kekurangan bahan bakar membuat peningkatan pembatalan dan keterlambatan penerbangan domestik di Nigeria dalam beberapa hari terakhir.
Menurut pelacakan data kapal dan perdangan bahan bakar, setidaknya 75 kapal dengan 2,5 juta ton bahan bakar ada di laut, menunggu importir membayar kargo.
Sam Adurogboye, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Nigeria, semua penerbangan domestik terkena dampak hal tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Ada pembatalan. Maskapai tidak bisa beroperasi dengan kapasitas penuh akibat isu bahan bakar,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa saat ini beberapa maskapai telah membatasi hingga setengah dari jadwal penerbangan mereka.
“Kami meminta maaf atas keterlambatan akhir-akhir ini sebagai akibat kekurangan Jet A1 [bahan bakar pesawat],” tulis Dana Air dalam pernyataan di situs mereka pada Selasa (17/5).
Sementara itu, negara dengan ekonomi terbesar di Afrika itu mengalami krisis terberat dalam beberapa dekade terakhir akibat harga minyak dunia yang menurun. Sektor itu menyuplai dolar, yang dibutuhkan untuk membayar impor.
Pekan lalu, Menteri Perminyakan Nigeria, Emmanuel Ibe Kachikwu, mengumumkan sebuah inisiatif baru di mana pemerintah akan memungkinkan importir bahan bakar memperoleh dolar dari sumber selain bank sentral.
Pemerintah juga mengatakan telah mengubah skema subsidi BBM dan menaikkan harga bensin hingga 67 persen untuk membantu mengatasi krisis.
Hari ini, Rabu (18/5), telah direncanakan pemogokan massal sebagai respons atas penghapusan subsidi bahan bakar minyak, namun pengadilan memutuskan bahwa rencana aksi itu dilarang.
(stu)