Pemilik Marina Bay Sands yang Pro-Israel Ada di Balik Trump

Denny Armandhanu | CNN Indonesia
Rabu, 18 Mei 2016 15:13 WIB
Sheldon Adelson adalah orang terkaya no.8 dunia yang menyumbang hingga Rp1,3 triliun untuk kampanye kemenangan Donald Trump dalam pilpres Amerika Serikat.
Sheldon Adelson, orang terkaya no-8 dunia menyumbang hingga Rp1,3 triliun untuk kampanye kemenangan Donald Trump dalam pilpres Amerika Serikat. (David Silverman/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kampanye Donald Trump mendapatkan dukungan dari konglomerat Amerika Serikat yang pro-Israel, Sheldon Adelson. Orang terkaya no-8 dunia versi Forbes ini dilaporkan menyumbang uang dalam jumlah fantastis untuk Trump.

Diberitakan Newsweek awal pekan ini, bos kasino berusia 82 tahun ini merogoh kocek hingga US$100 juta atau lebih dari Rp1,3 triliun untuk membiayai kampanye Trump. Sumbangan ini menjadikan Adelson merupakan pendonor bagi Partai Republik terbesar kedua setelah Koch bersaudara.

Adelson yang memiliki kekayaan hingga US$26 miliar adalah pemilik perusahaan kasino Las Vegas Sands Corp. Dalam pengumuman dukungannya terhadap Trump pekan lalu, Adelson mencoba merendah dengan mengatakan bahwa dia adalah "cucu dari penambang batu dari Wales dan putra sopir taksi di Boston".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ini bukan kali pertama Adelson keluar uang untuk calon dari Partai Republik. Sebelumnya pada pemilu 2012, Adelson dan keluarganya menyumbangkan US$90 juta untuk kemenangan Mitt Romney, menjadikannya pendonor terbesar Partai Republik.

Kepentingan utama Adelson adalah soal keamanan Israel. Pendiri hotel mewah Marina Bay Sands di Singapura ini secara pribadi sangat dekat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dan menyatakan mendukung semua kandidat yang menjamin hubungan antara Israel dan AS tetap baik.

Adelson terkenal pernah mengatakan bahwa AS seharusnya menyerang Iran dengan bom nuklir. Pemilik harian Israel Hayom, media gratis yang paling banyak dibaca di Israel, ini juga mengatakan tidak mengakui warga Palestina karena menurutnya tidak ada negara yang bernama Palestina.

Awal pekan ini Adelson mengirimkan email kepada lebih dari 50 tokoh Republik Yahudi, meminta dukungan terhadap Trump. Trump, menurut pengakuan Adelson, telah meyakinkannya bahwa dia akan menjadi presiden yang hebat dan menjamin keselamatan dan keamanan Israel.

"Seperti kebanyakan dari kalian, saya tidak setuju dengan Trump dalam semua hal. Tapi, saya tidak akan duduk-duduk saja dan membiarkan Hillary Clinton menjadi presiden berikutnya. Konsekuensinya bagi negara kita, dan Israel, sangat besar dan berisiko," kata Adelson dalam emailnya.

Adelson juga berada di balik kemenangan George W. Bush dalam pemilihan presiden 2001. Bush dalam sebuah kutipannya yang terkenal menyinggung Adelson sebagai "miliarder Yahudi gila yang berteriak kepada saya."

Newsweek menuliskan, Trump dan Adelson memiliki banyak kesamaan. Keduanya untung besar dari bisnis perjudian dan mereka juga dikenal punya visi membangun tembok pembatas, Trump ingin membangun tembok di perbatasan Meksiko, sementara Adelson berencana bangun tembok untuk menjauhkan warga Palestina dari Israel.

Bagi Trump, Israel dan Yahudi kini sudah menjadi bagian dari kehidupannya. Putrinya, Ivanka telah pindah ke agama Yahudi Ortodoks setelah menikah pengusaha real estate Jared Kushner. "Saya punya cinta yang besar untuk Israel," kata Trump usai kelahiran anak ketiga Ivanka pada Maret lalu. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER