Jakarta, CNN Indonesia -- Belum ada kejelasan soal hilangnya pesawat maskapai EgyptAir di laut Mediterania Kamis dini hari. Berbagai wacana masih terbuka soal penyebab pesawat Airbus A320 itu hilang kontak dari radar.
Reuters yang mengutip sumber di Kementerian Pertahanan Yunani mengatakan, seorang kapten kapal dagang mengaku melihat "kobaran api di udara", sekitar 130 mil laut selatan pulau Karpathos. Saat ini Yunani telah menurunkan armada penyelamat ke lokasi tersebut.
Pesawat dengan nomor penerbangan MS804 itu hilang kontak di wilayah perairan sekitar 280 km dari pantai Mesir di ketinggian 37 ribu kaki. Pesawat dalam perjalanan dari Paris menuju Kairo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan awal menyebutkan pesawat Airbus A320 itu tidak mengeluarkan sinyal bahaya, namun pihak EgyptAir meralat dengan mengatakan menerima sinyal darurat dari pesawat sekitar pukul 4.26, dua jam setelah hilang dari radar.
Sama sekali belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Mesir. Pejabat bandara Perancis yang tidak ingin disebut namanya menegaskan bahwa MS804 tidak mendarat. "Pesawat itu tidak mendarat, hanya itu yang bisa saya katakan saat ini," ujar dia.
Menurut laporan cuaca, saat pesawat hilang dari radar pada pukul 2.30 dini hari waktu Mesir, kondisi cuaca cerah.
Terdapat 56 penumpang dan 10 kru di dalamnya, terdiri dari dua kru kokpit, lima kru kabin dan tiga petugas keamanan.
Penumpang terdiri dari 30 warga Mesir, 15 Perancis, dua Irak, dan seorang masing-masing dari Inggris, Belgia, Sudan, Sudan, Chad, Kanada, Kuwait, Arab Saudi, Portugis dan Aljazair.
Perdana Menteri Perancis Manuel Valls mengatakan "Tidak ada teori yang bisa dikesampingkan" saat mengomentari kemungkinan penyebab hilangnya pesawat tersebut. Perancis telah mengirimkan bantuan tim pencari ke Mesir.
(stu)