ISIS Ancam Serang Barat saat Bulan Ramadan

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Minggu, 22 Mei 2016 09:16 WIB
ISIS menyerukan kepada simpatisannya untuk menyerang negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat dan Eropa, selama bulan suci Ramadan.
ISIS menyerukan kepada simpatisannya untuk menyerang negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat dan Eropa, selama bulan suci Ramadan. (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pesan audio baru yang dirilis secara daring oleh kelompok militan ISIS pekan ini menyerukan kepada para simpatisannya untuk meluncurkan serangan terhadap negara-negara Barat, utamanya Amerika Serikat dan Eropa, selama bulan suci Ramadan.

"Ramadan, bulan penaklukan dan jihad. Bersiaplah, bersiagalah untuk membuatnya menjadi bulan bencana di mana-mana untuk kaum kafir, terutama para pejuang dan pendukung khalifah di Eropa dan Amerika,"bunyi pesan yang mengindikasikan serangan terhadap taget militer maupun sipil, dikutip dari Reuters.

Video ini beredar di internet sejak Sabtu (21/5) dan mengaku berasal dari Abu Muhammad al-Adnani. Hingga saat ini, keaslian video belum dapat diverifikasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tindakan terkecil yang Anda lakukan di jantung [wilayah] mereka akan lebih baik dan lebih kekal ketimbang yang Anda lakukan bersama kami. Jika salah satu dari kalian berharap berada di Negara Islam, kami berharap kami berada di tempat kalian untuk menghukum para pejuang Salib dari siang dan malam," kata Adnani.

ISIS, yang mengklaim kekhalifahan Negara Islam di Irak dan Suriah, kerap mengklaim sejumlah serangan terhadap warga sipil di barat, seperti dua serangan di Perancis pada 2015, di Belgia pada awal 2016 dan juga di AS.

Meski demikian, pesan itu tidak menyinggung hilangnya pesawat EgyptAir di kawasan Mediterania pada Kamis (19/5) dini hari, meski sejumlah spekulasi bahwa kecelakaan pesawat itu mungkin saja disebabkan tindak terorisme.

Negara-negara Barat dan Timur Tengah bersatu dalam koalisi pimpinan AS dan meluncurkan serangan udara untuk menggempur markas ISIS di Iran dan Suriah sejak 2014.

Hal ini disinggung dalam pesan yang viral itu. "[Serangan udara dari] pesawat mereka tidak membedakan antara warga sipil dan militan, pria atau wanita." (ama)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER