Bom di Bus Staf Pengadilan Afghanistan, 10 Orang Tewas

Hanna Azarya Samosir/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 25 Mei 2016 17:26 WIB
Bom bunuh diri dalam bus yang membawa staf pengadilan banding Afghanistan menewaskan setidaknya 10 orang dan melukai empat lainnya pada Rabu (25/4).
Ilustrasi. (gsmudger/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bom bunuh diri dalam bus yang membawa staf pengadilan banding Afghanistan menewaskan setidaknya 10 orang dan melukai empat lainnya pada Rabu (25/4).

Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini. Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan bahwa serangan itu merupakan respons terhadap keputusan pemerintah pada awal bulan ini untuk mengeksekusi mati enam tahanan Taliban.

"Kami akan terus melakukan ini," ujar Mujahid dalam sebuah pernyataan resmi seperti dikutip Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hukuman mati ini disebut-sebut sebagai upaya balas dendam dari Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, atas serangan bom bunuh diri oleh Taliban yang menewaskan setidaknya 64 orang di Kabul bulan lalu.

Taliban pun sebelumnya sudah memperingatkan akan adanya serangan balas dendam lanjutan atas eksekusi mati itu.

"Untuk meningkatkan balas dendam kepada musuh, kami memiliki ribuan militan yang siap untuk mengorbankan dirinya sendiri," demikian bunyi pernyataan resmi Mujahid pada awal bulan lalu.

Serangan bom bunuh diri ini dilancarkan di hari saat Taliban di Afghanistan mengumumkan nama Haibatullah Akhunzada akan sebagai pemimpin baru mereka, menggantikan Mullah Akhtar Mansour yang tewas dalam serangan drone AS di Pakistan.

Akhunzada sebelumnya menjabat sebagai wakil Mullah dalam kelompok militan itu. Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan bahwa Akhuanzada merupakan akademisi agama yang disegani dan juga mantan ketua mahkakamah agung Taliban. Selain itu, tak banyak yang diketahui soal Akhunzada. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER