Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Israel mengklaim telah menggerebek sel Hamas di Tepi Barat yang melakukan serangan bom bunuh diri di Yerusalem, melukai 19 orang.
Dilansir
CNN, Badan Keamanan Israel (ISA) dalam pernyataan pada Minggu (29/5) mengatakan juga menahan enam orang, berusia 19 hingga 30 tahun di sekitar Bethlehem ketika mereka sedang berencana untuk mendapatkan senjata dan bahan peledak untuk rencana serangan lain.
Seorang tersangka, Mahmud Sami Abed al-Azah, membuat perangkat ledakan yang digunakan dalam serangan bus pada April lalu setelah “dia melihat video instruksi di internet” dan mendapat bantuan dari tersangka lain, menurut pernyataan ISA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekelompok orang itu kemudian merekrut seorang pengebom bunuh diri dan menyiapkannya untuk masuk ke Yerusalam lalu melaksanakan serangan.
Pada 18 April, Abdel Hamid Abu Srour, seorang warga Palestina berusia 19 tahun dari kamp pengungsi Aida masuk ke bus di Yerusalem dan meledakkan diri. Hamas di Tepi Barat mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu.
Dalam beberapa pekan sebelum bom bus itu, serangan penikaman di Israel telah menurun drastis.
Serangan di bus dalam skala besar di Israel terjadi pada 2006, ketika seseorang meledakkan bus di Tel AViv, menewaskan 10 orang termasuk pelaku bom bunuh diri.
(stu)