Jakarta, CNN Indonesia -- Mesin langka pembuat kode yang digunakan untuk menyampaikan komando-komando Nazi dikabarkan dijual di eBay dengan harga 9,5 pound sterling atau setara Rp189 ribu.
Penjualan barang bersejarah ini awalnya diketahui oleh seorang sukarelawan di Museum Nasional Komputerisasi (NMC), John Whetter, yang melihat iklan di situs lelang tersebut pada pekan ini.
Dalam iklan tersebut, barang itu disebut mesin telegram. Namun, Whetter langsung menyadari bahwa mesin itu merupakan teleprinter Lorenz yang biasa digunakan oleh militer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NMC akhirnya melacak keberadaan penjualnya yang berasal dari Essex, Inggris. Penjual itu akhirnya menunjukkan mesin itu terkubur di tumpukan sampah di sebuah taman, lengkap dengan kopernya.
"Kami mengatakan, 'Terima kasih banyak. Berapa harganya?' Dia menjawab, '9,5 pound sterling,' lalu kami berkata, 'Ini 10 pound sterling. Ambil saja kembaliannya,'" tutur Whetter seperti dikutip
The Independent, Senin (30/5).
Ketika sedang membersihkan mesin itu di Bletchley Park, NMC menemukan swastika dan kunci khusus untuk membuka lencana Waffen-SS.
Setelah mendapatkan pinjaman jangka panjang untuk mesin Lorenz SZ42 dari Museum Angkatan Bersenjata Norwegia di Oslo, kini NMC sedang mencari beberapa bagian akhir alat tersebut agar dapat berfungsi kembali.
NMC mendorong warga untuk menyisir pekarangan atau loteng untuk mencari motor penggerak mesin Lorenz itu agar mereka dapat mereka ulang proses transmisi rahasia Nazi menggunakan teknologi era 1940-an yang asli.
"Untuk melakukan itu, kami harus mengganti beberapa komponen yang hilang, terutama motor penggerak, dan motor penggerak itu adalah barang yang kami cari selanjutnya," ucap Whetter.
Diperkirakan ada 200 mesin Lorenz selama Perang Dunia II, tapi hanya empat yang bertahan. Mesin ini dianggap sebagai inspirasi dari komputer modern.
"Teknologi dari sejarah awal Lorenz, untuk enkripsi, komunikasi, dan komputerisasi, berada di pusat dunia modern kita, jadi sangat relecan dengan keadaan masa kini karena menjadi inspirasi untuk para ahli komputer selanjutnya," kata Kepala NMC, Andy Clark.
(stu/stu)