Melunak, Trump Mengaku Akan Berhubungan Baik dengan Cameron

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 19 Mei 2016 00:58 WIB
Donald Trump mengubah pendiriannya dengan mengatakan dapat berhubungan baik dengan David Cameron setelah sebelumnya mengaku sebaliknya.
Sehari sebelumnya, Trump ragu akan memiliki hubungan yang baik dengan Cameron jika ia terpilih menjadi presiden kelak. (Reuters/Lucas Jackson)
Jakarta, CNN Indonesia -- Hanya dalam waktu satu hari, Donald Trump mengubah pendiriannya dengan mengatakan bahwa dapat memiliki hubungan yang baik dengan Perdana Menteri Inggris, David Cameron, setelah sebelumnya mengaku sebaliknya.

"Dia memiliki banyak masalah dan saya rasa ia tidak pantas. Jadi itu tidak masalah. Saya takin saya akan memiliki hubungan yang baik dengannya," ujar Trump dalam wawancara dengan Reuters, Selasa (17/5).

Sehari sebelumnya, Trump ragu akan memiliki hubungan yang baik dengan Cameron jika ia terpilih menjadi presiden kelak. "Saya rasa kami tidak akan memiliki hubungan yang baik. Siapa yang tahu?" katanya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Komentar ini terlontar setelah Cameron di hadapan parlemen Inggris mengkritik gagasan Trump untuk melarang sementara imigran masuk ke AS. Cameron bahkan menyebut Trump "pemecah belah, bodoh, dan sangat salah."

Menanggapi komentar itu, Trump berkata, "Ya, tentu saja, yang pertama saya tidak bodoh, oke, justru sebaliknya. Nomor dua, terkait sebutan pemecah belah, saya tidak merasa saya orang yang akan memecah belah, justru saya pemersatu, tidak seperti presiden kita sekarang."

Namun, Amerika Serikat merupakan sekutu terdekat Inggris. Berbagai perusahaan AS merupakan investor asing terbesar di Inggris. Selain itu, Inggris memiliki "hubungan khusus" dengan Washington yang menjadi landasan diplomasi Inggris sejak Perang Dunia II.

Trump memang terkenal dengan komentar kontroversialnya, termasuk mengenai kebijakan luar negeri, mulai dari pelarangan Muslim masuk AS, masa depan NATO, serta hubungan dengan Rusia, Perancis, dan sejumlah ibu kota negara Eropa lainnya.

Kendati demikian, para pemimpin Perancis dan Jerman tidak ada yang meluncurkan kecaman kepada Trump layaknya Cameron.

Terkait komentar Trump, juru bicara Cameron menyatakan bahwa sang perdana menteri tidak akan mengokreksi komentarnya.

Namun, juru bicara anonim ini menyatakan bahwa Cameron akan bekerja sama dengan siapapun yang terpilih sebagai presiden AS dan berkomitmen untuk menjaga hubungan khusus.

Juru bicara itu menolak menjawab pertanyaan soal siapa kandidat capres yang diharapkan oleh Cameron akan menang pada pemilu mendatang.

Meski demikian, Cameron pernah menyatakan bahwa Trump layak dihormati karena menjalani proses pemilihan capres dari Republik yang panjang dan melelahkan.

Bulan lalu, surat kabar Times juga melaporkan, Cameron telah memerintahkan para diplomatnya untuk mencoba memperbaiki hubungan dengan Trump.

"Saya berharap memiliki hubungan yang baik dengan dia tapi kedengarannya dia tidak bersedia untuk mengatasi masalah ini," kata Trump kepada ITV. (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER