Jakarta, CNN Indonesia -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, merinci sumbangannya sebesar US$5,6 juta atau sekitar Rp76 miliar yang ia kumpulkan untuk veteran militer AS. Trump mengkritik awak media yang selama berbulan-bulan menanyainya soal sumbangan itu.
Dalam konferensi pers di Trump Tower di Manhattan pada Selasa (31/5), taipan
real-estate ini menuduh media sengaja tak menyoroti sumbangan yang ia kumpulkan dalam sebuah acara penggalangan dana pada Januari lalu di Iowa.
"Pers seharusnya malu," katanya di hadapan para wartawan, dikutip dari
Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Anda membuat saya terlihat sangat buruk. Saya tidak pernah menerima publisitas buruk untuk pekerjaan yang baik," ujarnya.
Sejumlah kelompok veteran yang terdaftar dalam penggalangan dana itu mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima sumbangan dengan besaran dana yang bervariasi seperti yang tercantum, mulai dari US$25.000 (Rp337 juta) hingga US$1,1 juta (Rp14 miliar) yang diberikan untuk Yayasan Penegakan Hukum Korps Marinir.
Beberapa sumbangan diberikan sejak Februari atau Maret, namun ada juga kelompok veteran yang baru menerima sumbangan beberapa minggu lalu. Sumbangan diberikan dalam bentuk cek dari Donald J. Trump Foundation.
"Kami menerima sumbangan sebesar US$75.000 (Rp1 miliar) pada awal pekan lalu dari Trump Foundation, dan tidak dibatasi untuk dialokasikan ke bidang apapun," kata Katherine Fritz, direktur pengembangan di Amerika Vetdogs.
Bermusuhan dengan mediaDalam konferensi pers itu, Trump tak segan menyebut reporter
ABC News, Tom Llamas, "bajingan" dan menyebut reporter
CNN, Jim Acosta "keindahan yang nyata" dengan nada sinis dan menyindir.
Omelan ini dilontarkan Trump di hadapan sejumlah politisi Republik yang berharap Trump akan melunak dalam menyampaikan komentarnya.
Namun Trump, yang kini menjadi satu-satunya kandidat capres dari Partai Republik setelah para rivalnya mengundurkan diri, nampaknya tak segan untuk kembali melontarkan komentar berisi sindiran.
Trump kerap kali menyatakan ketidaksukaannya terhadap pemberitaan media yang, menurutnya, menyudutkan dirinya dan berusaha menjatuhkan kredibilitasnya.
Berbagai media AS selama beberapa bulan belakangan kerap menanyai Trump soal apakah dia benar-benar menggalang dana untuk para veteran, dan mengapa ia tak juga menyerahkan sumbangan itu.
The Washington Post melaporkan bahwa Trump hanya menyerahkan sumbangan pribadi sebesar US$1 juta (Rp13,4 miliar) pekan lalu, atau sekitar empat bulan setelah penggalangan dana itu diumumkan.
Penyerahan sumbangan itu dilakukan Trump setelah
The Washington Post tak henti menanyainya soal dana yang terkumpul.
Trump menyatakan bahwa laporan soal sumbangan dana itu mendekati fitnah. Ditanya apakah ia akan tetap bermusuhan dengan wartawan jika nanti terpilih sebagai presiden, Trump mengatakan, "Ya, akan tetap seperti ini."
Dalam konferensi pers tersebut, seorang wartawan menyatakan kepada Trump bahwa dia khawatir Trump akan berupaya menutupi sorotan media terhadap kinerja kepresidenan jika ia terpilih nanti.
Namun, Ari Fleischer, mantan sekretaris pers Gedung Putih untuk Presiden George W. Bush, menyatakan bahwa media harus berhenti mencemaskan tentang bagaimana Trump akan memperlakukan mereka.
"Saran saya kepada pers: Berhenti mewawancarai diri Anda sendiri tentang serangan Trump kepada pers. Jangan khawatir tentang hal itu. Kerjakan saja pekerjaan Anda dan bersikap adil," katanya.
(ama)