Raja Thailand Alami Kontraksi Otot Jantung Tak Teratur

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2016 00:15 WIB
Raja Bhumibol Adulyadej tengah menjalani perawatan intensif karena mengalami kontraksi otot jantung yang tidak teratur.
Sebagian besar warga Thailand tidak mengenal raja selain Bhumibol Adulyadej, yang sudah 70 tahun memimpin negeri gajah putih itu. (Reuters/Jorge Silva)
Jakarta, CNN Indonesia -- Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand mengumumkan bahwa Raja Bhumibol Adulyadej tengah menjalani perawatan intensif karena mengalami kontraksi otot jantung yang tidak teratur.

Raja yang paling lama memerintah di dunia itu selama setahun terakhir menjalani perawatan atas berbagai penyakit di rumah sakit di ibu kota Thailand. Sang raja terakhir kali terlihat di depan publik pada 11 Januari lalu, ketika mengunjungi istananya di Bangkok selama beberapa jam.

Dalam pernyataan yang dirilis pada Rabu (1/6), pihak istana memaparkan bahwa hasil pemeriksaan jantung sang raja menunjukkan terjadi "kontraksi otot-otot jantung tak teratur." Hal ini membuat sang raja harus mengkonsumsi antibiotik serta dibantu alat pernapasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian besar warga Thailand tidak mengenal raja selain Bhumibol Adulyadej, yang sudah 70 tahun memimpin negeri gajah putih itu.

Selama enam tahun terakhir, kondisi kesehatan sang raja terus menurun. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk menjalani perawatan di rumah sakit, menimbulkan kecemasan publik atas peralihan kekuasaan di Thailand.

Hal ini berdampak pada ketidakstabilan politik di negara itu selama beberapa dekade. Kubu militer di bawah kepemimpinan Prayuth Chan-ocha mengambil alih kekuasaan dari perdana menteri sebelumnya dalam aksi kudeta dua tahun lalu.

Bulan lalu, hasil pemeriksaan kesehatan sang raja menunjukkan bahwa "Yang Mulia menderita sakit perut kambuhan" dan tidak mendapatkan asupan makanan yang cukup. Pihak istana memaparkan bahwa tim dokter memberikan asupan makanan untuk raja melalui infus.

Pada 20 Mei lalu, pihak istana menyatakan bahwa hasil pemeriksaan kesehatan raja menunjukkan ia memiliki "cairan di otak", atau hidrosefalus. Ia dirawat atas penyakit serupa pada Agustus lalu.

Berita tentang kerajaan dikontrol ketat di Thailand, negara yang memiliki hukum leste majeste, yakni kebijakan khusus untuk melindungi keluarga kerajaan dari penghinaan.

Di bawah hukum itu, warga yang dianggap mencemarkan nama baik, menghina atau mengancam raja, ratu, pewaris tahta atau pemimpin daerah setempat bisa menjalani hukuman penjara.

Istri sang raja, Ratu Sirikit, 83, juga dilaporkan tengah sakit. Dalam pernyataan istana bulan lalu disebutkan bahwa Ratu Sirikit menderita "kekurangan darah di otak." (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER