Penembakan di Kampus UCLA Diduga Aksi Bunuh Diri

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2016 02:44 WIB
Polisi dan para petinggi University of California, UCLA, Los Angeles, mengkonfirmasi bahwa dua korban tewas dalam aksi penembakan di area kampus.
Polisi dan para petinggi University of California, UCLA, Los Angeles, mengkonfirmasi bahwa dua korban tewas dalam aksi penembakan di area kampus. (Reuters/Patrick T. Fallon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Polisi dan para petinggi University of California, UCLA, Los Angeles, mengonfirmasi bahwa dua korban tewas dalam aksi penembakan di area kampus. Salah satu korban tewas kemungkinan adalah sang pelaku penembakan.

Hingga berita ini ditulis, kampus UCLA masih ditutup dan polisi masih menyelidiki motif dan pelaku penembakan. Polisi mencurigai bahwa penembakan yang terjadi pada Rabu (1/6) pagi waktu setempat merupakan aksi bunuh diri.

"Terdapat kemungkinan besar bahwa salah satu korban adalah sang penembak," kata Kepala Polisi UCLA, James Herren, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip sumber kepolisian, CBS News melaporkan bahwa penembakan sudah berakhir dan aksi ini diyakini sebagai insiden bunuh diri.

NBC Los Angeles melaporkan, mengutip sumber tak dikenal, bahwa polisi menemukan catatan bunuh diri dan pistol.

Juru bicara Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD), Aareon Jefferson, melaporkan dua orang tewas dalam insiden tersebut, tapi tidak bisa memberikan rincian soal korban maupun tersangka.

"LAPD terus melakukan pencarian di kampus dan sekitarnya," bunyi pernyataan polisi.

Dilaporkan CNN pada Rabu (1/6), petugas kepolisian Los Angeles, Tony Im, menyatakan mereka menerima laporan bahwa terdapat dua orang yang menjadi korban dalam aksi penembakan di dalam, atau di dekat, gedung fakultas teknik Boelter Hall.

Mengutip pernyataan polisi yang dirilis secara daring, The Washington Post melaporkan bahwa penembakan terjadi di gedung yang tak jauh dari Pauley Pavilio.

Polisi menerima informasi penembakan sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat. Polisi kampus bersama dangan LAPD segera bergerak ke lokasi kejadian.

Reuters melaporkan bahwa setidaknya tiga blok menuju kampus itu dipenuhi dengan puluhan kendaraan darurat. Petugas berseragam loreng lengkap dengan senapan, rompi antipeluru dan helm mengepung tempat penembakan.

Mahasiswa dan sejumlah pejalan kaki di sekitar lokasi kejadian terlihat tenang, beberapa di antaranya mengambil foto dengan ponsel mereka.

Namun, Erica Roberts, seorang mahasiswa ekonomi dari Rockville, Maryland, mengaku berlindung di dalam pusat kesehatan mahasiswa sekitar 10 menit setelah ia tiba di tempat kejadian untuk bekerja.

"Semua orang benar-benar khawatir dan menghubungi orang-orang terdekat untuk memberitahu kondisi mereka," katanya.

"Saya mencoba untuk tetap berhubungan dengan semua teman-teman saya di kampus untuk memastikan mereka baik-baik saja. Semua orang hanya takut," ujarnya.

Mahasiswa bioteknologi UCLA, Bahjat Alirani, menyatakan kepada Reuters bahwa polisi berteriak agar orang-orang lari dan menjauh dari tempat kejadian.

"Saya berada di Boelter Hall untuk menjalani [ujian] akhir dan saya keluar melalui tangga dan melihat tim kepolisian semacam SWAT tengah berteriak kepada semua orang untuk segera lari menyelamatkan diri," katanya.

"Saya cek email saya dan ada peringatan yang dikirim ke email semua siswa untuk memberitahu bahwa terdapat seorang penembak aktif di gedung teknik," ujar Alirani.

UCLA, yang memiliki lebih dari 43 ribu mahasiswa, terletak di wilayah Westwood, Los Angeles, Amerika Serikat. UCLA merupakan salah satu kampus terkenal di AS, dengan reputasi tinggi di bidang olah raga. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER