Presiden Terpilih Filipina Janji Pertahankan Klaim di LCS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 03 Jun 2016 10:24 WIB
Rodrigo Duterte berjanji akan terus mempertahankan klaim atas Pulau Scarborough Shoal yang dipersengketakan dengan China di Laut China Selatan.
Rodrigo Duterte berjanji akan terus mempertahankan klaim atas Pulau Scarborough Shoal yang dipersengketakan dengan China di Laut China Selatan. (Reuters/Romeo Ranoco)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, berjanji akan terus mempertahankan klaim atas Pulau Scarborough Shoal yang dipersengketakan dengan China di Laut China Selatan. China mengklaim pulau yang berlokasi dekat dengan Pulau Luzon itu pada 2012.

"Tidak akan pernah ada masa di mana kita menyerahkan hak kita atas Scarborough Shoal," kata Duterte dalam konferensi pers yang digelar Kamis (2/6), usai bertemu dengan Duta Besar China Zhang Jianhua.

"Ini bukan masalah teritorial. Ini soal ada konstruksi di sana yang menghalangi kita untuk mengakses hak kita secara bebas [yang kita miliki] di bawah hukum zona ekonomi ekslusif UNCLOS sepanjang 200 mil laut," katanya, dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan dengan Jianjua, Duterte mengaku tidak membahas sengketa wilayah kedua negara di Laut China Selatan. Hal ini dikarenakan warga Filipina tengah menanti keputusan dari pengadilan di Den Haag terkait kasus ini.

Manila mengajukan sengketa wilayah ini ke Pengadilan Arbitrase Tetap untuk melemahkan klaim China di bawah Konvensi PBB tentang Hukum Laut, UNCLOS. China, yang mengklaim hampir 90 persen wilayah Laut China Selatan, menolak otoritas pengadilan tersebut.

Tancapkan bendera Filipina

Pembahasan soal sengketa wilayah dengan China di Laut China Selatan menjadi salah satu janji Duterte selama masa kampanyenya, sebelum ia memenangkan pemilu pada Mei lalu.

Dalam salah satu kampanyenya, Duterte bahkan berjanji akan menaiki jetski ke sejumlah pulau buatan China di Laut China Selatan untuk menancapkan bendera Filipina di sana.

Bulan lalu, Duterte mendukung perundingan multilateral untuk menyelesaikan sengketa di Laut China Selatan yang akan dihadiri oleh Amerika Serikat, Jepang dan Australia serta negara-negara penggugat.

China mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan, salah satu rute perdagangan terpenting dengan nilai mencapai US$5 triliun per tahun dan diyakini kaya minyak. Klaim China tumpang tindih dengan Filipina, Malaysia, Brunei, Taiwan dan Vietnam.

Duterte menyatakan bahwa di bawah kepemimpinannya Filipina tidak akan bergantung pada sekutu lamanya, Amerika Serikat. Pernyataan ini memberikan sinyal Manila tak akan bergantung lagi pada Washington dalam berurusan dengan Beijing terkait sengketa wilayah di Laut China Selatan. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER