Usai Diprotes, PBB Hapus Koalisi Saudi dari Daftar Hitam

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 07 Jun 2016 10:00 WIB
PBB menghapus nama koalisi Arab Saudi di Yaman dari daftar hitam sembari menunggu hasil kajian bersama atas dugaan kasus kematian dan cedera anak.
Ilustrasi PBB. (Johannes Simon/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perserikatan Bangsa-Bangsa menghapus nama koalisi Arab Saudi di Yaman dari daftar hitam sembari menunggu hasil kajian bersama atas dugaan kasus kematian dan cedera anak dalam gempuran melawan kelompok pemberontak al-Houthi.

"Menunggu kesimpulan dari kajian bersama, sekretaris jenderal mengapus nama koalisi dari daftar laporan," ujar juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, seperti dikutip Reuters, Senin (6/6).

Namun, Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdallah Al-Mouallimi, mengatakan bahwa penghapusan nama koalisi dari daftar hitam itu sudah final.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami salah dimasukkan ke dalam daftar itu. Kami tahu penghapusan ini sudah final," kata Mouallimi.

Sebelumnya, kantor Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, memasukkan nama koalisi Saudi ke daftar hitam karena diduga bertanggung jawab atas 60 persen kematian dan cedera anak di Yaman tahun lalu dengan 510 angka tewas dan 667 terluka.

Menurut Mouallimi, laporan PBB itu sangat berlebihan dan kini koalisi sudah menggunakan alat mutakhir yang dapat menyerang target dengan tepat. Mouallimi juga protes karena pihak Saudi tidak dikonsultasikan terlebih dahulu sebelum laporan dirilis pada Kamis lalu.

Melalui pernyataan resminya, juru bicara koalisi Saudi, Ahmed al-Asseri, juga mengatakan bahwa PBB tidak memiliki dasar informasi dari pemerintah Yaman yang kuat dalam laporan tersebut.

Saudi memulai serangan udara di Yaman sejak Maret tahun lalu dengan tujuan membantu pemerintahan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi melawan kelompok pemberontak Houthi yang didukung oleh Iran.

Diperkirakan 6.000 orang, sekitar setengahnya merupakan warga sipil, tewas di Yaman sejak Saudi memulai serangannya di Yaman pada Maret lalu.

Sementara itu, kelompok pemberontak Houthi dan pasukan pro-pemerintah Yaman sudah dimasukkan ke dalam daftar hitam, demikian pula dengan Al-Qaidah di Semenanjung Arab (AQAP).

Tahun lalu, Israel dan Hamas juga dimasukkan ke dalam draf daftar hitam, tapi kemudian dihapuskan oleh PBB. Namun, PBB tetap mengecam Israel karena operasi militernya pada 2014.

"Setelah melakukan hal serupa bagi Israel pada tahun lalu, kantor Sekjen PBB kembali mencapai titik rendah karena menyerah akibat tekanan dari Arab Saudi. Anak-anak Yaman pantas mendapatkan hidup lebih baik," kata wakil direktur advokasi global dari Human Rights Watch, Philippe Bolopian. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER