Jakarta, CNN Indonesia -- Latihan militer yang melibatkan lebih dari 20 negara sekutu NATO digelar di Polandia pada awal pekan ini. Latihan militer ini dinilai sebagai bagian dari upaya negara-negara Eropa timur menanggapi tindakan Rusia terhadap Ukraina.
Selama lebih dari 10 hari, sebanyak 30 ribu tentara, puluhan kendaraan tempur, pesawat dan kapal perang akan berpartisipasi dalam salah satu latihan militer terbesar NATO sejak akhir Perang Dingin. Latihan yang disebut Anakonda-16 ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan hubungan Kremlin dengan Barat yang sudah memburuk selama beberapa tahun terakhir.
Latihan Anakonda-16 meliputi berbagai manuver militer seperti serangan helikopter malam hari dan pengerahan pasukan terjun payung AS untuk membangun jembatan sementara di atas sungai Vistula. Latihan ini digelar tepat satu bulan sebelum konferensi tingkat tinggi NATO di Warsawa yang akan membahas rencana untuk menerjunkan lebih banyak pasukan di Eropa timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari
Reuters pada Senin (6/6), tentara AS-Eropa menyatakan bahwa Latihan Anakonda-16 bertujuan untuk "melatih, melancarkan dan mengintegrasikan komando nasional dan struktur pasukan Polandia ke dalam lingkungan [pasukan] sekutu dan multinasional."
Sekitar 14 ribu tentara AS akan berpartisipasi dalam latihan militer. Negara-negara non-NATO, seperti Swedia dan Finlandia, juga turut ambil bagian dalam latihan tersebut.
Polandia bergabung dengan NATO pada 1999, satu dekade setelah tumbangnya paham komunisme pro-Moskow di Eropa Timur. Warsawa kerap mengkritik tindakan Moskow di Ukraina, dan kerap kali mendesak NATO untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah Polandia.
Meningkatkan keteganganRusia menuduh perluasan aliansi yang dipimpin AS hingga ke Eropa timur tersebut mengancam keamanannya. Rusia memperingatkan pihaknya tak akan tinggal diam menanggapi latihan militer itu.
Sementara, NATO menyatakan bahwa latihan militer berskala besar seperti Anakonda-16 dan rencana untuk menyebarkan lebih banyak pasukan ke wilayah tersebut merupakan upaya pertahanan diri dari aneksasi Rusia di Crimea dan dukungan Moskow untuk kelompok separatis di timur Ukraina.
Sebaliknya, para pejabat NATO juga menyatakan kekhawatirannya atas latihan militer Rusia, yang melibatkan ribuan tentara, dan tanpa memberikan peringatan sebelumnya kepada aliansi itu.
Militer Polandia menyatakan bahwa dengan mengutamakan transparansi, latihan militer dua tahunan yang pertama kali digelar satu dekade lalu itu, sudah didaftarkan di Organisasi untuk Keamanan dan Kerja Sama di Eropa (OSCE).
Ketegangan antara Rusia dan NATO semakin meningkatb menyusul pertemuan angkatan bersenjata kedua pihak belakangan ini. Pada April lalu, dua jet tempur Rusia meluncurkan serangan simulasi berdekatan dengan kapal perusak rudal milik As di Laut Baltik.
Rusia sebaliknya menuduh Amerika Serikat meluncurkan intimidasi ketika kapal perusak AS berlayak dekat dengan perbatasan Rusia di Laut Baltik. Menanggapi hal ini, Rusia memperingatkan bahwa mereka akan merespon dengan "seluruh langkah yang diperlukan" jika tindakan AS semacam itu terulang kembali.
(ama/stu)