Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Menteri Keuangan Rusia, Sergey Storchak, mengatakan bahwa Moskow siap memberikan pinjaman hingga 2,5 miliar euro atau setara Rp37,9 triliun kepada Iran untuk proyek infrastruktur.
Menurut Storchak, alokasi dana tersebut bergantung pada kontrak antara perusahaan-perusahaan Rusia dan Iran.
"Tidak semua risiko dapat dikalkulasikan pada tingkat pembangunan. Membangun rel kereta adalah salah satunya. Daerahnya berbukit-bukit, biayanya mungkin bertambah atau berkurang," ujar Storchak seperti dikutip
RT, Senin (6/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Storchak kemudian menjelaskan bahwa Kementerian Keuangan Rusia memperkirakan Kremlin akan menyetujui pemberian pinjaman ini dalam kurun waktu dua pekan.
Sebelumnya, pada November lalu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan bahwa Moskow siap memberikan pinjaman dana hingga US$5 miliar (Rp66,9 triliun) kepada Teheran untuk mempromosikan kerja sama industri.
Kedua negara sudah menyepakati 35 prioritas proyek bidang energi, fasilitas pelabuhan, dan rel kereta listrik.
Salah satu proyek itu adalah kontrak sebesar 1,2 miliar euro (18,2 triliun) dengan Russian Railways untuk memberikan daya di rel kereta api sepanjang 495 kilomter yang menghubungkan pusat Iran dengan perbatasan ke Turkmenistan.
Proyek tiga tahun ini juga termasuk pembangunan 32 stasiun dan 95 terowongan. Semua proyek ini meningkatkan kemampuan transit Rusia melalui Iran.
Anak perusahaan Rostec, Technopromexport, di Rusia sudah meneken perjanjian untuk membangun pembangkit listrik di Iran. Dengan empat generator, pembangkit listrik itu dapat memiliki kapasitas hingga 350 megawatt.
(den)