Yaman Akan Bebaskan 54 Tahanan Tentara Anak Houthi

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 15:24 WIB
Arab Saudi sudah menyerahkan 54 tahanan anak yang ditangkap saat bertempur dengan kelompok pemberontak Houthi, kepada pemerintah Yaman.
Ilustrasi anak-anak pendukung kelompok Houthi. (Reuters/Khaled Abdullah)
Jakarta, CNN Indonesia -- Arab Saudi sudah menyerahkan 54 tahanan anak yang ditangkap saat bertempur dengan kelompok pemberontak Houthi, kepada pemerintahan Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi.

Kepala tim negosiasi damai kubu Hadi, Abdel-Malek al-Mekhlafi, pun memastikan bahwa proses penyerahan tahanan anak itu kepada kelompok Houthi akan segera dilaksanakan.

"Mereka [tahanan anak] akan dibebaskan menyusul mereka yang sudah terlebih dahulu dibebaskan di Marib," ujar Mekhlafi melalui akun Twitter pribadinya, seperti dikutip Reuters, Rabu (8/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mekhlafi mengatakan bahwa anak-anak tersebut berusia sekitar 8-17 tahun.

Menurut Mekhlafi, pembebasan ini menunjukkan bahwa pemerintah dan sekutu mereka, Saudi, menolak kejahatan Houthi yang menggunakan anak-anak untuk berperang.

Pihak Houthi sendiri tak berkomentar mengenai tudingan ini. Namun, para militan Houthi memang kerap membawa putranya untuk ikut ke medan perang.

Human Rights Watch menyatakan bahwa kedua belah pihak dalam konflik Yaman menerjunkan tentara anak. UNICEF pun melaporkan bahwa 900 anak tewas dan 1.300 lainnya terluka selama konflik Yaman pada 2015.

Kedua belah pihak yang dimaksud adalah pemerintah Yaman dan kelompok pemberontak Houthi. Kelompok itu menggencarkan serangannya sejak 2015, mendorong Arab Saudi untuk membantu pemerintah Yaman yang kian terdesak.

Setelah proses perundingan damai bergulir, kedua pihak sepakat untuk membebaskan tanpa syarat tahanan anak yang ditangkap.

Tidak jelas berapa jumlah keseluruhan tahanan anak yang ditangkap kedua pihak. Namun, sumber politisi Yaman mengatkaan bahwa Houthi dan pemerintah pada Mei lalu sudah memasukkan 7.000 nama anak yang diyakini ditahan oleh pihak lawan.

Perserikatan Bangsa-Bangsa sudah mendesak pembebasan tahanan anak ini sejak menjelang bulan Ramadan yang jatuh pada Senin (6/6) lalu. Namun hingga kini, Houthi belum mengumumkan rencana pembebasan tentara anak dari pihak Yaman. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER