Turki Tahan Empat Orang yang Terkait Bom Istanbul

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Rabu, 08 Jun 2016 13:13 WIB
Empat orang yang diduga terkait dengan serangan bom mobil yang menargetkan sebuah bus polisi di Istanbul, Turki, ditahan kepolisian setempat.
Ledakan yang terjadi di Beyazit, distrik Fatih yang bersejarah di Istanbul pukul 08.40 pagi waktu setempat itu menewaskan 11 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka. (Reuters/Osman Orsal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Empat orang yang diduga terkait dengan serangan bom mobil yang menargetkan sebuah bus polisi di Istanbul, Turki, ditahan kepolisian setempat, menurut laporan kantor berita Anadolu.

Ledakan yang terjadi di Beyazit, distrik Fatih yang bersejarah di Istanbul pukul 08.40 pagi waktu setempat itu menewaskan 11 orang dan menyebabkan puluhan lainnya terluka.

Gubernur Istanbul, Vasip Sahin, memaparkan bahwa korban tewas terdiri dari tujuh polisi dan empat warga sipil. Sementara, sebanyak 36 orang terluka, tiga di antaranya berada dalam kondisi kritis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media lokal melaporkan ledakan berasal dari bom di dalam mobil yang terparkir. Ketika satu bus polisi lewat, bom itu diledakkan dengan alat picu dari kejauhan.

Sahin menyebutkan bahwa ini merupakan serangan pengeboman keempat yang terjadi di kota terbesar di Turki tahun ini. 

Sejumlah tempat yang dekat dengan lokasi serangan bom, seperti Universitas Istanbul, stasiun metro Vezneciler, dan tempat bersejarah Beyazit Square, segera ditutup untuk publik setelah ledakan terjadi.

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, segera mengunjungi sejumlah korban luka di rumah sakit, dan menyatakan turut berbelasungkawa kepada keluarga korban tewas. Erdoga menegaskan serangan itu tak termaafkan.

"Saya tegaskan, organisasi teroris yang membedakan target, antara warga sipil, tentara dan polisi, tidak ada artinya bagi kami. Target akhir mereka selalu manusia," katanya, dikutip dari CNN, Selasa (7/6).

"Misi dari tentara, polisi dan penjaga kota adalah untuk melindungi kehidupan kita dan apa yang kita miliki. Kita tidak dapat menerima bahwa orang-orang ini ditargetkan. Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan terorisme tanpa rasa takut," katanya.

Perdana Menteri Turki, Binali Yildirim, yang barumenjabat bulan lalu, mengutuk serangan yang menewaskan sejumlah orang orang tak berdosa selama bulan suci Ramadan.

Yildirim menyatakan bahwa mereka yang bertanggung jawab telah "sekali lagi menunjukkan bahwa mereka adalah musuh dari nilai-nilai kemanusiaan."

Belom ada kelompok yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

Selama ini, militan Kurdi, ISIS, dan kelompok sayap kiri radikal telah beberapa kali melancarkan serangan di berbagai kota, seperti Diyarbakir di tenggara, Istanbul atau pun di ibu kota Ankara.

Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri mengecam keras serangan teror tersebut dan mengimbau warga negara Indonesia yang berada di kota itu untuk berhati-hati serta menjauhi pusat keramaian.

“Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya kepada korban dan keluarga korban”, bunyi pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Indonesia yang diterima CNN Indonesia.

Sebelumnya, dilaporkan bahwa seorang WNI berstatus mahasiswa terluka ringan akibat plafon ruang kelas yang roboh karena ledakan tersebut. Ia adalah Azwar Abadi Arsyad, mahasiswa jurusan Fisika di Universitas Istanbul. Menurut Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Istanbul, ia saat ini sudah kembali ke asrama.

“KJRI Istanbul akan terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan menghimbau WNI yang berada di Turki untuk menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan dapat memperhatikan perkembangan situasi,” bunyi pernyataan Kemlu. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER