Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian besar korban dari aksi penembakan yang terjadi di kelab gay Pulse di Orlando, Florida, pada Minggu (12/6) ialah warga negara Puerto Rico.
Keterangan ini disampaikan oleh salah satu juru bicara Puerto Rico, Rolando Padua, seperti yang dikutip dari
Reuters pada Senin (12/6).
"Dari informasi yang kami terima, sebanyak 90 persen korban ialah warga keturunan Latin dan warga asli Puerto Rico," kata Padua ketika dihubungi melalui sambungan telepon.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menunggu daftar resmi jumlah korban hingga malam ini," lanjutnya.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Indonesia menyatakan tidak ada satu pun warga Indonesia yang menjadi korban dalam serangan penembakan yang menewaskan 50 orang itu.
"Pada tanggal 12 Juni pukul 02.00 pagi waktu setempat telah terjadi penembakan di sebuah klub LGBT di Orlando, Florida. Polisi setempat mengkategorikan sebagai tindakan terorisme lokal," ujar Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangannya kepada media, Minggu malam (12/6).
Iqbal mengatakan Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Houston saat ini sedang mencari informasi lebih lanjut untuk memastikan ada atau tidaknya WNI yang ikut menjadi korban.
"Sejauh ini tidak terdapat laporan adanya WNI yang menjadi korban. KJRI akan terus memantau perkembangannya," kata Iqbal.