Usai Insiden Orlando, Trump Kejar Clinton di Jajak Pendapat

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 00:07 WIB
Hanya beberapa hari setelah insiden penembakan di kelab gay yang menewaskan 50 orang, jajak pendapat menunjukkan Trump mendapat tambahan dukungan.
Hanya beberapa hari setelah insiden penembakan di kelab gay yang menewaskan 50 orang, jajak pendapat menunjukkan Trump mendapat tambahan dukungan. (Reuters)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jajak pendapat terbaru menunjukkan calon kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, mengejar Hillary Clinton dari Partai Demokrat, menyusul penembakan massal di kelab gay di Orlando.

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos kepada 1.063 orang pada Jumat hingga Selasa kemarin menunjukkan Clinton memimpin 11,6 poin dengan 44,6 persen dibanding Trump dengan 33 persen. Padahal hingga Sabtu kemarin, Clinton masih memimpin dengan 13 poin.

Minggu dini hari lalu, pria bersenjata masuk ke kelab malam gay Pulse dan melepas tembakan, menewaskan 49 orang dan melukai 53 orang lainnya. Pelaku, yang merupakan warga AS kelahiran New York dan keturuan Afghanistan, kemudian tewas ditembak oleh pihak berwenang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Trump mengambil momen tersebut dan menyebut insiden itu sebagai kesalahan kebijakan Demokrat, dan makin gencar mengampanyekan larangan masuk bagi Muslim ke AS.

Ia bahkan menuntut Barack Obama mundur dari kursi presiden AS karena gagal menanggulangi “terorisme radikal Islam”. Menurutnya, kebijakan Clinton nantinya akan menciptakan lagi potensi serangan terorisme lain bagi AS.

Sebaliknya, Clinton menyebut respons Trump terkait serangan Orlando “mengganggu.”

“Prasangka, paranoia, dan keberpihakan bukannya rencana, dan tidak akan melindungi siapa pun,” kata Clinton dalam sebuah pernyataan.

Ia menekankan dukungan bagi aksi militer yang terkoordinasi di Suriah dan Irak serta menyerukan kontrol yang lebih ketat dalam penjualan senjata di AS. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER