Jakarta, CNN Indonesia -- Peretas Rusia berhasil menembus jaringan komputer Komite Nasional Demokrat Amerika Serikat dan memeroleh akses ke seluruh bank data penelitian soal kandidat calon presiden dari partai saingan, Donald Trump.
Diberitakan
Reuters, peretasan itu dinilai sebagai simbol dari kecanggihan mata-mata Rusia, yang telah lama dilihat sebagai salah satu rival terberat AS dalam perang siber.
Perwakilan Ketua Komite Nasional Demokrat, Debbie Wasserman Schultz, pada Selasa (14/6) mengkonfirmasi peretasan itu kepada
Reuters. Kasus peretasan ini pertama kali dilaporkan oleh
Washington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika kami menemukan gangguan itu, kami menanganinya layaknya insiden serius," ujar Schultz dalam sebuah pernyataan.
"Tim kami bergerak secepat mungkin untuk mengeluarkan para penyusup dan mengamankan jaringan kami," ujarnya.
Dua kelompok peretas yang terpisah mampu memasuki sistem Komite Nasional Demokrat, sehingga dapat membaca seluruh surel dan percakapan antar pejabat Demokrat, menurut keterangan dari perusahaan siber yang bertugas mengamankan jaringan itu, CrowdStrike.
Washington Post mengutip para pejabat AS yang menyatakan bahwa mata-mata Rusia juga menargetkan jaringan komputer Trump dan kandidat capres Demokrat lainnya, Hillary Clinton, serta sejumlah pejabat tinggi Republik.
Washington Post melaporkan bahwa para peretas itu memiliki akses ke jaringan komputer Komite Nasional Demokrat sejak setahun lalu. Namun peretasan ini sudah dapat ditangani dengan kampanye pembersihan jaringan komputer yang diluncurkan pekan lalu.
(ama/stu)