Jakarta, CNN Indonesia -- Sebanyak 151 warga Kanada muncul dalam daftar 8.300 orang yang menjadi target pembunuhan oleh ISIS.
CBC melaporkan bahwa daftar tersebut memuat keterangan rinci mengenai target, termasuk alamat rumah, surat elektronik, yang disinyalir dipilih acak.
Namun, warga Kanada yang ada dalam daftar itu kebanyakan merupakan perempuan dari kota kecil. Hanya beberapa yang tinggal di daerah metropolitan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir
The Independent, kebanyakan informasi pribadi itu disedot dari peretasan sebelumnya, 71 persen dilaporkan terhubung dengan Linkedin, Myspace, atau Adobe.
Daftar ini terungkap oleh Institut Riset Media Timur Tengah (MEMRI), melalui aplikasi yang kerap digunakan oleh ISIS, Telegram.
"Daftarnya sangat banyak. Sangat sulit untuk mengikuti semuanya, tapi kami sudah menginformasikan aparat penegak hukum dan mereka menanggapinya dengan serius dan kemungkinan akan ditindaklanjuti," ujar wakil direktur MEMRI, Elliot Swig.
Swig pun mengatakan bahwa pihaknya sebenarnya sudah dapat melacak dan memprediksi langkah-langkah yang harus dilakukan menanggapi daftar ini.
"Kami tahu tempat yang harus dituju, akun yang tepat untuk dikaitkan, kontak yang tepat, forum yang harus dihadiri, kami tahu. Bukan hal yang sulit untuk ditemukan," katanya.
Daftar ini akhirnya dirilis oleh kelompok yang memiliki kaitan dengan ISIS, Persatuan Khalifah Siber (UCC).
Sebelumnya, sembilan daftar serupa sudah pernah dirilis, tapi tak seacak ini. Nama-nama yang muncul sebelumnya memiliki kaitan dengan operasi
drone Amerika Serikat, karyawan pemerintah, atau kepolisian.
Kepolisian Kanada pun belum mengetahui apakah orang yang berada di dalam daftar itu berada dalam ancaman langsung. Namun, pihak kepolisian mengaku memiliki kewajiban untuk menginformasikan kepada yang bersangkutan.
(stu/stu)