Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah ledakan terjadi di kelab malam di Puchong, Malaysia pada Selasa (28/6) dini hari, menyebabkan delapan orang terluka.
Kepolisian setempat masih menyelidiki ledakan yang terjadi di kelab malam Movida, kota di pinggiran Kuala Lumpur, sekitar pukul 2.30 pagi. Saat itu, sekitar 20 pelanggan tengah menonton siaran langsung pertandingan Italia melawan Spanyol dalam laga Piala Eropa 2016.
Sejumlah media lokal melaporkan bahwa polisi memperkirakan kasus ini bukanlah serangan terorisme.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami tengah melakukan investigasi menyeluruh dan mempertimbangkan segala kemungkinan, [seperti] kejahatan terkait geng kriminal, persaingan bisnis, dan terorisme, dan pada tahap ini investigasi masih berlangsung," kata petugas kontraterorisme kepolisian Malaysia, Ayub Khan, kepada
Channel NewsAsia.
Wakil Komandan Kepolisian Selangor, Abdul Rahim Jaafar, menyatakan kepada
The Star bahwa ledakan itu berasal dari granat tangan dan polisi masih menyelidiki kasus ini sebagai upaya percobaan pembunuhan dan mengesampingkan motif teror.
Ia menambahkan bahwa investigasi akan menentukan apakah serangan ini bermotif persaingan bisnis, balas dendam, atau ada individu yang ditargetkan.
Bernama melaporkan bahwa ledakan ini mengakibatkan sebuah mobil yang berjarak 30 meter dari lokasi kejadian rusak parah.
Dikutip dari
Reuters, serangan serupa terjadi pada 2014, ketika seorang pria tewas dan 12 lainnya terluka dalam serangan bom yang meledak di sebuah kelab malam di Kuala Lumpur.
(stu)