Jakarta, CNN Indonesia -- Ribuan orang kembali memadati kota-kota di Amerika Serikat untuk memprotes aksi kekerasan polisi terhadap warga kulit hitam. Di hari sebelumnya, aksi ini di Dallas diwarnai penembakan yang menewaskan lima orang polisi.
Seperti dikutip dari Reuters, massa pada Jumat malam (9/6) waktu setempat memadati jalan-jalan New York CitY, Atlanta dan Philadelphia. Aksi yang sama juga akan digelar di San Fransisco dan Phoenix. Tidak diketahui adanya bentrokan besar alam berbagai aksi ini.
Aksi terbesar digelar di Atlanta, diikuti ribuan demonstran yang meneriakkan dan memampang spanduk tuntutan keadilan bagi korban penembakan polisi. Puluhan polisi berjaga agar massa tidak masuk ke jalan tol yang bisa menghambat lalu lintas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 10 orang ditahan dalam aksi di Atlanta, namun walikota Kasim Reed mengatakan demo berlangsung dengan damai.
Jumat merupakan hari kedua aksi demonstrasi di AS memprotes kekerasan oleh polisi yang menewaskan Philando Castile, 32, di Minnesota dan Alton Sterling, 37, di Louisiana, keduanya adalah warga kulit hitam.
Castile dibunuh polisi di lampu merah pada Rabu malam lalu. Pembunuhan ini direkam dan disiarkan langsung oleh kekasih Castile di Facebook. Beberapa hari sebelumnya, sementara Sterling tewas ditembak oleh dua polisi kulit putih di sebuah supermarket.
Dua penembakan ini kembali memicu ketegangan rasialisme di AS setelah sebelumnya tahun 2014 polisi kulit putih menembak mati Michael Brown, pemuda kulit hitam tanpa senjata, di Ferguson, Missouri.
Aksi pada Kamis lalu diwarnai penembakan oleh seorang pria dengan senapan penembak jitu yang menewaskan lima orang polisi di Dallas.
Pelaku adalah Micah Johnson, veteran perang Afghanistan, yang mengaku ingin membunuh "seluruh orang kulit putih". Johnson tewas setelah baku tembak dan bersitegang selama berjam-jam dengan polisi.
(den)