Jakarta, CNN Indonesia -- Otoritas Turki menutup, setidaknya untuk sementara, ruang udara menuju pangkalan udara Incirlik, yang selama ini digunakan sebagai markas jet tempur Amerika Serikat untuk melawan ISIS di Irak dan Suriah. Akibatnya, semua misi serangan udara AS terhadap ISIS melalui Turki praktis terhenti.
Penutupan ruang udara menuju Incirlik merupakan salah satu dampak besar yang terjadi akibat percobaan kudeta militer di Turki pada Jumat (15/7) malam. Ratusan personel militer yang diduga terlibat kudeta ditahan dalam upaya "pembersihan" yang digalakkan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan pascakudeta.
Meski demikian, sejumlah penerbangan dari dan menuju Bandara Ataturk, bendara internasional utama di Istanbul, sudah kembali beroperasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pemerintah Turki telah menutup wilayah udaranya untuk pesawat militer, sehingga operasi udara di Pangkalan Udara Incirlik dihentikan saat ini," kata juru bicara Pentagon, Peter Cook, pada Sabtu (16/7), dikutip dari
New York Times.
Menanggapi hal ini, Cook memaparkan bahwa untuk sementara Komando Pusat AS akan mengubah operasi penerbangan dalam upaya "untuk meminimalkan efek dari kampanye" melawan ISIS.
Ketika upaya kudeta pecah pada Jumat, para pejabat Pentagon menyatakan bahwa kudeta tidak memengaruhi misi pengeboman dan pengawasan terhadap ISIS dari Incirlik.
Namun, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu menyatakan bahwa pasukan di pangkalan udara itu ikut terlibat kudeta. “Begitu operasi pembersihan ini selesai, kami akan melanjutkan pertempuan melawan ISIS dengan pasukan koalisi atau dalam kerangka kerja NATO,” ujarnya.
Pangkalan udara di Incirlik merupakan salah satu sarana terpenting di Turki bagi serangan udara AS melawan ISIS. Pasalnya, pangkalan udara ini merupakan basis utama untuk mempercepat dan mengintensifkan serangan udara terhadap sasaran-sasaran ISIS di Irak dan Suriah.
[Gambas:Video CNN]Di Incirlik, AS memiliki jet tempur A-10, tanker pengisian bahan bakar KC-135 dan berbagai jenis pesawat pengintai, termasuk drone bersenjata. Angkatan Udara AS menyatakan pengisian bahan bakar pesawat tempur AS di Incirlik menangani sekitar sepertiga dari pengisian bahan bakar seluruh misi serangan udara AS di Irak dan Suriah.
Potensi kerugian penutupan Incirlik, meski hanya sementara, terjadi di tengah kemajuan perang melawan ISIS. Kelompok militan ini belakangan berhasil dipukul mundur di sejumlah wilayah yang mereka kuasai di Irak maupun Suriah, berkat bantuan serangan udara AS yang sebagian besar diluncurkan dari Incirlik. ISIS kini masih menguasai sejumlah wilayah penting di kedua negara itu.
Cook mengaku Pentagon tengah bekerja sama dengan pihak berwenang Turki agar dapat secepatnya melanjutkan misi serangan udara AS melalui Incirlik.
(ama)