Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala serikat polisi Cleveland, Steve Loomis, mendesak Gubernur Ohio, John Kasich untuk menyatakan keadaan darurat dan menangguhkan sementara hukum negara bagian itu yang memungkinkan warga untuk menenteng senjata di muka umum selama Konvensi Nasional Partai Republik.
Desakan ini juga terjadi menyusul aksi penembakan di Baton Rouge, Louisiana, yang menewaskan enam petugas polisi pada akhir pekan ini.
"Saya tidak peduli preseden hukumnya seperti apa, namun saya merasa para pemimpin perlu melakukan sesuatu untuk membela polisi tersebut," kata Loomis kepada
Reuters dalam wawancara di kantor pusat serikat polisi pada Minggu (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Konvensi Nasional Partai Republik dimulai pada Senin (18/7) dan rencananya akan berlangsung selama empat hari. Hari pertama konvensi diwarnai oleh kericuhan lantaran kelompok penentang Trump berupaya menggagalkan pencalonan taipan real-estate itu melalui voting.
Steve Womack, pejabat Republik dari Arkansas yang menjabat sebagai ketua konvensi, mengadakan pemungutan suara dalam konvensi, di tengah sahut-satuan teriakan antara pendukung dan penentang Trump, menurut laporan
CNN.
Namun, hasil voting menunjukkan penentang Trump tidak memiliki cukup dukungan untuk mengubah aturan pencalonan. Hal ini berujung pada kericuhan di arena basket Cleveland, di mana Trump akan secara resmi diumumkan sebagai calon presiden AS dari Republik pada pemilu November mendatang.
Beberapa delagasi, termasuk yang berasal dari Colorado, bahkan memilih untuk meninggalkan arena konvensi sembari menyatakan mereka harus menilai langkah berikutnya.
Putra sekaligus penasihat untuk Trump, Donald Trump Jr., mengancam para pemimpin pemberontakan pada konvensi itu melalui sebuah tulisan di akun Twitter miliknya. "Karir Anda selesai," ujarnya.
Meski sempat membuat kericuhan dalam konvensi, kelompok penentang Trump gagal memicu pemberontakan. Upaya mereka menggagalkan pencalonan Trump dibatalkan, meski menjadi bukti dalamnya perpecahan di Republik terkait pencalonan Trump.
(ama)