FBI: Dana 1MDB Digunakan untuk Bayar Utang Judi di Las Vegas

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Kamis, 21 Jul 2016 09:59 WIB
FBI mengungkapkan penyalahgunaan dana lembaga investasi milik negara Malaysia, 1MDB, disalahgunakan untuk membayar hutang judi di Las Vegas, AS.
FBI mengungkapkan penyalahgunaan dana lembaga investasi milik negara Malaysia, 1MDB, disalahgunakan untuk membayar hutang judi di Las Vegas, AS. (Reuters/Olivia Harris)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebagian dana lembaga investasi pemerintah Malaysia, 1MDB, digunakan oleh para pejabat untuk membayar utang judi di Las Vegas, Amerika Serikat.

Informasi ini diungkapkan Wakil Direktur Biro Investigasi Federal AS (FBI) Andrew McCabe kepada Departemen Kehakiman AS dalam konferensi pers soal tuntutan sipil yang diajukan oleh Departemen Kehakiman AS untuk menyita kembali aset senilai US$1 miliar yang terkait dengan 1MDB, menurut laporan Malaysia Kini, Rabu (21/7).

"Dana dicuri dengan alasan investasi 1MDB dalam eksplorasi minyak. Di atas kertas, dana sebesar US$1 miliar itu digunakan untuk keperluan sumber daya energi, namun [dana itu] digunakan untuk memperkaya diri, termasuk membayar utang judi di sejumlah kasino, sebuah kapal pesiar mewah, berbagai dekorasi interior di London dan properti bernilai jutaan dolar, dan juga pesawat pribadi Bombardier seharga US$35 juta," kata McCabe.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rakyat Malaysia ditipu dalam skala yang sangat besar melalui skema yang pengaruhnya mencapai penjuru dunia," ujarnya.

Tuntutan sipil yang diumumkan oleh Jaksa Agung AS Loretta E Lynch ini berupaya menyita dan memulihkan aset sebesar US$1 miliar dari total dugaan konspirasi pencucian uang internasional dan penyalahgunaan dana 1MDB sebesar US$3,5 miliar periode 2009-2015 yang dilakukan oleh pejabat tinggi lembaga itu.

Lembaga 1MDB sendiri dibentuk untuk mempromosikan pembangunan ekonomi di Malaysia melalui kemitraan global dan investasi asing langsung. Dana lembaga itu seharusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Malaysia. "Sebaliknya, dana itu dicuri dan digunakan dalam praktik pencucian uang melalui lembaga keuangan Amerika dan digunakan untuk memperkaya beberapa pejabat dan rekan mereka," ujar Lynch.

"Departemen Kehakiman tidak akan membiarkan sistem keuangan Amerika digunakan sebagai saluran untuk korupsi," katanya.

"Dengan aksi ini, kami berupaya menyita dan mengembalikan dana yang dimaksud untuk menumbuhkan ekonomi Malaysia dan mendukung rakyat Malaysia.

Aset lainnya yang terdaftar oleh Departemen Kehakiman AS dalam gugatan yang diajukan juga meliputi karya seni dari Claude Monet dan Vincent Van Gogh; investasi sebesar US$250 juta di Parklane Hotel, New York; investasi sebesar US$176 juta di EMI Music, properti real-estate di AS, Inggris, dan sejumlah negara lain, termasuk sebuah rumah di Beverly Hills, kondominium di New York dan rumah lainnya di Inggris.

Selain itu, aset yang didapat dari penyalahgunaan dana 1MDB juga terkait dengan keuntungan yang didapat dari film 'The Wolf of Wall Street' milik Red Granite Pictures. Pasalnya, putra tiri Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, Riza Azis, merupakan salah satu produser film yang meraih lima nominasi Oscar tahun 2014 ini.

"Para pejabat korup di seluruh dunia harus tahu kami tidak akan berhenti mengusut kejahatan mereka. Departemen Kehakiman berkomitmen memastikan tidak ada tempat yang aman untuk menyembunyikan aset mereka," ujar Lynch.

"Pencurian uang yang kemudian digunakan untuk membeli aset di perusahaan musik, karya seni atau real estate mewah tunduk di bawah hukum AS," menurut Jaksa Decker yang turut hadir dalam konferensi itu.

Dugaan penyalahgunaan dana 1MDB terkuat sejak laporan Wall Street Journal tahun lalu yang menyebutkan ada aliran dana miliaran dolar ke rekening pribadi Najib, salah satu pemimpin dewan direksi 1MDB. Najib membantah dugaan korupsi, dan menyatakan uang itu merupakan sumbangan politik dari Kerajaan Saudi.

Pihak berwenang Malaysia dan keluarga Kerajaan Saudi mengonfirmasi pernyataan Najib tersebut. (ama/den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER