KBRI Berlin Minta WNI di Munich Jauhi Lokasi Teror

Anggi Kusumadewi | CNN Indonesia
Sabtu, 23 Jul 2016 11:37 WIB
Ada sekitar 894 warga Indonesia di Munich, kota di Jerman yang dilanda teror saat seorang remaja menembak membabi-buta di pusat perbelanjaan Olympia.
Polisi mengawal masyarakat menyelamatkan diri di sekitar lokasi penembakan. (Getty Images/Joerg Koch)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah Republik Indonesia mengecam teror di Munich, Jerman, yang menewaskan sembilan orang di luar penembak yang kemudian bunuh diri. Serangan terjadi di pusat perbelanjaan Olimpiazentrum & Marienplatz (Olympia).

“Kedutaan Besar RI Berlin berkoordinasi dengan Konsulat Jenderal RI Frankfurt meminta agar WNI (warga negara Indonesia) di Munich, khususnya yang berada di sekitar lokasi kejadian, untuk menjahui pertokoan tersebut,” ujar Kementerian Luar Negeri RI dalam rilis resminya, Sabtu (23/7).

Berdasarkan informasi dari  KBRI Berlin dan KJRI Frankfurt, hingga saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain diminta menjauhi lokasi teror, WNI di Munich juga diminta menghindari area publik dan tempat-tempat lain yang memiliki potensi diserang secara terbuka. Mereka juga diminta terus waspada, memastikan keamanan pribadi, serta mengikuti arahan dari otoritas setempat.

Sampai saat ini aparat keamanan Munich masih menangani kasus teror tersebut, dan layanan transportasi umum dihentikan untuk sementara wakti.
Data Kemlu RI menunjukkan sekitar 11.780 WNI tercatat berada di wilayah pantauan KJRI Frankfurt, termasuk sekitar 894 orang yang tinggal di kota Munich. Sebagian besar WNI di sana berstatus mahasiswa (248 orang), ibu rumah tangga (165 orang), pekerja (151 orang), dan wiraswasta (9 orang).

KJRI Frankfurt menyediakan sambungan telepon khusus khusus bagi masyarakat Indonesia yang memiliki kerabat di Munich dan membutuhkan informasi lebih lanjut, yakni di nomor telepon +49 162 4129044 atau hotline Kemlu RI di +6281290070027.
(agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER