Teror Mematikan di Eropa Selama Satu Dekade

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Jumat, 15 Jul 2016 13:05 WIB
Belakangan ini, Benua Biru itu kerap bersimbah darah akibat terorisme. Namun sebenarnya, terorisme terus-menerus mengintai Eropa.
Setidaknya 80 orang tewas saat seorang pengemudi truk menancap gas ke arah kerumunan warga di Nice pada Kamis (14/7). (Reuters/Eric Gaillard)
Jakarta, CNN Indonesia -- Teror kembali mengguncang Perancis pada malam saat warga sedang merayakan hari nasional mereka, Bastille Day.

Setidaknya 80 orang tewas saat seorang pengemudi truk menancap gas ke arah kerumunan warga di Nice pada Kamis (14/7).

Para pemimpin negara Eropa yang sedang menghadiri Pertemuan Asia-Eropa (ASEM) di Mongolia pun mengheningkan cipta sejenak.
Belakangan ini, Benua Biru itu memang kerap bersimbah darah akibat serangan terorisme. Namun sebenarnya, terorisme sudah mengintai Eropa sejak lama.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum Nice, berikut adalah daftar serangan besar yang mengguncang Eropa selama kurang lebih satu dekade belakangan.

28 Juni 2016: Setidaknya 37 orang tewas akibat bom bunuh diri oleh tiga militan di Bandara Ataturk, Istanbul. Pengeboman ini hanya merupakan bagian dari teror yang merebak di Turki di tengah gejolak perang sipil di negara tersebut. Tiga pelaku yang berkebangsaan Rusia, Kyrgizstan, dan Uzbekistan diduga kuat merupakan anggota ISIS.

22 Maret 2016: Di Brussels, Belgia, bandara juga menjadi target pengeboman oleh teroris. Tak lama setelah itu, bom kembali meletup di stasiun kereta api. Rangkaian serangan ini merenggut 150 nyawa dan melukai 150 orang. ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan ini.

13 Maret 2016: Ibu kota Turki, Ankara, terguncang ketika bom meledak dan menewaskan setidaknya 37 orang. Kelompok militan Elang Pembebasan Kurdistan (TAK) mengaku bertanggung jawab atas serangan ini. 

13 November 2015: Dunia turut berduka ketika rangkaian serangan terjadi di kafe, restoran, tempat konser, hingga stadion olahraga di mana Presiden Francois Hollande dijadwalkan menghadiri satu pertandingan persahabatan. Setidaknya 130 orang tewas dalam rangkaian serangan ini. ISIS mengaklaim menjadi dalang serangan ini.

14 Februari 2015: Penembakan di sinagoga dan kafe di Kopenhagen, Denmark, menewaskan dua orang. Pelaku teridentifikasi bernama Omar Abdel Hamid El-Hussein dan ditengarai berbaiat kepada kelompok militan ISIS.

Bom bunuh diri di Bandara Attaturk, Turki, menewaskan 37 orang pada akhir Juni lalu. (Ismail Coskun/IHLAS/Reuters)
7 Januari 2015: Awal mula dari rangkaian serangan besar di Perancis. Sepekan setelah Tahun Baru, kakak beradik Kouachi menyerang kantor majalah satire, Charlie Hebdo.

Masih di hari yang sama, seorang militan lain, Amedy Coulibaly, menembak mati polisi wanita dan beberapa pengunjung di salah satu swalayan Yahudi, Hyper Cacher. Total sebanyak 11 orang tewas dalam rangkaian teror ini. Al-Qaidah mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

24 Mei 2014: Empat orang tewas di Museum Yahudi, Brussels, akibat berondongan peluru dari senapan otomoatis Kalashnikov seorang yang teridentifikasi berwarga negara Perancis. Pria ini diduga terkait dengan kelompok ISIS di Suriah.

Maret 2012: Seorang pria yang mengaku memiliki kaitan dengan al-Qaidah menembak mati seorang guru dan muridnya di sebuah sekolah Yahudi di Toulouse, Perancis.

Di pekan yang sama, penembakan juga menewaskan tiga tentara dalam dua insiden berbeda di Perancis saat itu.

22 Juli 2012: Anders Behring Breivik, seorang ekstremis anti-Muslim, menanam bom di Oslo. Setelah itu, ia menyerang kamp pemuda yang berkaitan dengan Partai Buruh Norwegia di Pulau Utoya.

Akibat rangkaian serangan ini, 77 orang tewas. Menurut data pemerintah, kebanyakan korban masih berusia remaja.

7 Juli 2005: Al-Qaidah menginspirasi empat pria yang melakukan bom bunuh diri terpisah di tiga kereta api bawah tanah dan sebuah bus di London. Akibatnya, 51 penumpang moda transportasi di Inggris ini tewas.

Tragedi ini disebut-sebut sebagai insiden terorisme paling parah di tanah Inggris. Dua pekan setelahnya, pengebom bunuh diri lain berupaya meniru aksi brutal tersebut, tapi gagal dan aparat akhirnya menahan empat tersangka.

11 Maret 2004: Madrid dilanda apa yang disebut oleh menteri dalam negeri mereka sebagai "serangan teroris terburuk" ketika rangkaian bom di kereta merenggut 191 jiwa dan melukai lebih 1.800 orang. Insiden pada akhirnya ini memang disebut sebagai serangan teroris terburuk di Eropa sejak tragedi pengeboman di Lockerbie pada 1988. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER