Jakarta, CNN Indonesia -- Pemimpin Al-Qaidah Ayman al-Zawahiri muncul dalam wawancara audio pada akhir pekan lalu dan menyerukan kepada para pendukungnya untuk menculik warga negara Barat agar dapat ditukarkan dengan para jihadis yang kini mendekam dalam tahanan.
Informasi ini diungkapkan oleh lembaga pemantau kelompok militan, SITE Intelligence Group pada Minggu (24/7). Dalam rekaman audio yang diunggah secara daring, Al-Zawahiri menyerukan jaringan militan global untuk menculik warga Barat, "sampai mereka membebaskan tahanan pria dan perempuan Muslim terakhir dari penjara Tentara Salib yang murtad dan musuh-musuh Islam [lainnya]," menurut laporan SITE.
Reuters tidak dapat memverifikasi keaslian rekaman tersebut. Zawahiri kini diyakini mencari perlindungan di wilayah perbatasan Afghanistan-Pakistan, yang merupakan markas Taliban.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Agustus 2015 lalu, beredar laporan bahwa Zawahri sudah menyatakan baiat atau sumpah setia pada pemimpin Taliban yang baru. Langkah al-Qaidah ini disebut sebagai upaya menggalang kekuatan dalam persaingan melawan ISIS.
Sementara pada Mei lalu, Zawahri meminta semua faksi-faksi pejuang jihadis di Suriah agar bersatu atau mengambil risiko mati.
"Kami harus menginginkan kesatuan para Mujahidin di Syam (Suriah), jadi wilayah ini bisa dibebaskan dari Rusia dan salibis barat. Saudara-saudaraku….masalah kesatuan adalah masalah hidup mati bagi Anda," kata Zawahri melalui rekaman audio yang beredar pada Mei lalu.
(ama)