Jakarta, CNN Indonesia -- Kegaduhan mewarnai Konvensi Partai Demokrat menyusul aksi unjuk rasa para pendukung kandidat calon presiden, Bernie Sanders, yang memprotes sikap pemimpin partai yang dianggap tidak netral.
Sementara di luar ruangan, ratusan pendukung Sanders melakukan
long march dari alun-alun kota Philadelphia menuju gedung penyelenggaraan konvensi sambil meneriakan "nominasikan Sanders atau kalah pada (pemilihan presiden) November!"
Aksi tersebut digelar menyusul bocornya email para petinggi Komite Nasional Partai Demokrat (CND) yang terkesan melemahkan Sanders karena lebih mendukung pesainya Hillary Clinton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait skandal tersebut, DNC secara resmi meminta maaf kepada Sanders dan pendukungnya atas skandal email tersebut.
"Atas nama semua orang di DNC, kami mengajukan permintaan maaf yang mendalam dan tulus untuk Senator Sanders, pendukungnya, dan seluruh Partai Demokrat," demikian bunyi pernyataan resmi DNC.
Di sisi lain, Bernie Sanders mencoba menenangkan suasana dengan menginstruksikan para pendukungnya untuk menghentikan unjuk rasa dan cemoohan di lokasi konvensi. Instruksi itu dia sampaikan, baik secara langsung melalui pidato maupun melalui pesan tertulis dan email kepada para delegasinya.
"Kredibilitas kita sebagai sebuah gerakan akan rusak oleh cemoohan, mengilingi punggung, berjalan keluar atau menampilkan lain yang sejenis," kata Sanders.
Sebelumnya, skandal email tersebut telah memaksa Ketua DNC Debbie Wasserman Schultz mengundurkan diri dari jabatannya ehari sebelum konvensi digelar. Posisinya digantikan sementara oleh wakilnya, Donna Brazile.
Sampai berita ini diturunkan, konvensi Partai Demokrat masih berlangsung di Philadelphia Convention Centre.
Biro Investigasi Federal AS (FBI) pun turun tangan menyelidiki gangguan jaringan maya DNC karena menduga aksi peretasan ini dilakukan oleh para
hacker Rusia sebagai upaya untuk mengintervensi pemilihan presiden AS.
"Ini adalah sesuatu yang sangat serius, dan FBI akan terus menyelidiki dan meminta pertanggungjawaban mereka yang menimbulkan ancaman di dunia maya," kata FBI dalam sebuah pernyataan yang dikutip Reuters, Senin pagi waktu setempat.
Pada akhir pekan lalu, WikiLeaks mempocorkan puluhan email yang mengungkap upaya pejabat DNC melemahkan Bernie Sanders dalam bursa presiden AS. Email-email tersebut menunjukkan keberpihakan para pejabat DNC yang lebih memfavoritkan Hillary Clinton.