Pelaku Bom Jerman Berbaiat Setia kepada ISIS

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 10:58 WIB
Pengungsi Suriah yang meledakkan dirinya di Jerman selatan dilaporkan pernah berbaiat setia kepada militan ISIS di video yang ditemukan di ponselnya.
Otoritas keamanan federal dan negara bagian Jerman telah menandai lebih dari 400 terduga militan atau anggota organisasi Islam di kalangan pengungsi di negara itu, menurut keterangan polisi federal BKA. (Reuters/Michaela Rehle)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengungsi Suriah yang meledakkan dirinya di dekat festival musik di Jerman selatan dan melukai 15 orang dilaporkan pernah berbaiat setia kepada militan ISIS di video yang ditemukan di ponselnya.

Dalam operasi penggeledahan di rumah pelaku, polisi Nuremberg menemukan sejumlah bahan yang digunakan untuk merakit bom, seperti asam klorida, alkohol, baterai, tiner dan kerikil. Bahan tersebut ditemukan dalam bom yang diledakkan pelaku di depan sebuah restoran Eugens Weinstube, dekat festival musik Ansbach Open pada Minggu (24/7).

Selain itu, tim penggeledah juga menemukan foto dan rekaman video yang terkait dengan kelompok militan ISIS dalam komputer di tempat tinggal pelaku.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil terjemahan awal menunjukkan bahwa ia secara tegas mengumumkan, atas nama Allah, dan menyatakan kesetiaannya kepada (pemimpin ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi, sebagai aksi balas dendam terhadap Jerman karena mereka menghalangi jalan Islam," kata Joachim Herrmann, menteri urusan dalam negeri negara bagian Bavaria, dalam konferensi pers, Senin (25/7).

"Saya pikir bahwa setelah video ini tidak ada keraguan bahwa serangan itu adalah serangan teroris dengan latar belakang [ekstremis] Islam," ujarnya, dikutip dari Reuters.

ISIS sendiri mengaku bertanggung jawab atas pengeboman itu, menurut laporan kantor berita yang mendukung ISIS, Amaq.

Kepala polisi Nuremberg, Roman Fertinger, mengatakan pengaruh ISIS bisa dilihat di komputer pelaku pengeboman.

"Ada juga laptop yang menunjukkan gambar dan urutan rekaman yang memuliakan kekerasan dan menegaskan keterkaitan dengan ISIS," katanya dalam konferensi pers.

Fertinger menambahkan bahwa pihaknya telah menangkap seorang tersangka yang kenal dengan pelaku pengeboman. Mereka mencoba mencari tahu apakah penyerang mendapatkan bantuan dalam merakit bom, atau apakah bom itu meledak sebelum waktunya dan bertujuan untuk menargetkan lebih banyak orang.

Pelaku merupakan seorang pengungsi Suriah berusia 27 tahun yang tiba di Jerman dua tahun lalu dan mengajukan suaka, menurut keterangan juru bicara kementerian dalam negeri federal. Pengajuan suakanya ditolak tahun lalu.

Sang pelaku yang identitasnya tidak dipublikasikan ini juga telah berulang kali dengan polisi terkait penggunaan obat terlarang dan terancam dideportasi ke Bulgaria.

Menteri Dalam Negeri Federal Thomas de Maiziere menyatakan hingga belum ada keputusan soal apakah kebijakan perubahan suaka atau aturan imigrasi akan berubah menyusul insiden ini.

"Tentu saja saya akan memulai perubahan yang sesuai jika diperlukan," katanya.

Otoritas keamanan federal dan negara bagian Jerman telah menandai lebih dari 400 terduga militan atau anggota organisasi Islam di kalangan pengungsi di negara itu, menurut keterangan polisi federal BKA.

Serangan bom itu memicu evakuasi 2.000 orang yang menghadiri festival musik Ansbach Open. Ansbach merupakan kota dengan populasi 40.000 warga yang terletak di sebelah barat daya Nuremberg. Di kota ini, terdapat markas Angkatan Darat AS.

Pengeboman ini merupakan serangan keempat di Jerman dalam sepekan terakhir. Di hari yang sama, seorang pengungsi Suriah 21 tahun ditangkap setelah membunuh seorang wanita hamil dan melukai dua orang lainnya di kota barat daya dari Reutlingen, dekat Stuttgart.

Pada Jumat (22/7), aksi penembakan terjadi di Munich, menewaskan sembilan orang dan dilakukan oleh seorang pria keturunan Iran-Jerman berusia 18 tahun.

Serangan itu terjadi setelah seorang pengungsi asal Pakistan meluncurkan serangan menggunakan kapak, melukai lima orang di dekat Wuerzbuerg, Jerman selatan, sebelum ditembak mati oleh polisi pada Senin (18/7). (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER