Trump Pertimbangkan Kerja Sama dengan Rusia Lawan ISIS

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 26 Jul 2016 11:41 WIB
Donald Trump mengatakan bahwa jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, ia akan mempertimbangkan bersekutu dengan Rusia untuk menggempur ISIS.
Dalam kesempatan ini, Trump pun mengaku tak percaya dengan tudingan bahwa Putin ada di balik skandal peretasan surat elektronik anggota Partai Demokrat. (Reuters/Brian Snyder)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump mengatakan bahwa jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, ia akan mempertimbangkan bersekutu dengan Rusia untuk menggempur ISIS.

"Jika kalian memikirkannya, bukankah akan baik jika kita bekerja sama dengan Rusia? Bukankah baik jika kita bersama Rusia dan mengalahkan ISIS?" ujar capres AS dari Partai Republik ini seperti dikutip Reuters, Senin (25/7).

Pernyataan Trump ini bertentangan dengan sikap pemerintah AS yang selama ini mencurigai tujuan sesungguhnya dari pengerahan pasukan udara Rusia ke Suriah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusia mengaku diminta oleh Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk menggempur ISIS. Namun menurut AS, pasukan Suriah dan Assad juga menggempur kelompok pemberontak moderat yang didukung oleh Washington.

Selama ini, Trump memang kerap kali memuji Presiden Rusia, Vladimir Putin. Salah satu penasihat kebijakan luar negeri Trump, Michael Flynn, bahkan sempat makan malam bersama dengan Putin pada Desember lalu.

Dalam kesempatan ini, Trump pun mengaku tak percaya dengan tudingan bahwa Putin ada di balik skandal peretasan surat elektronik anggota Partai Demokrat.

Pekan lalu, beberapa surel para pejabat Partai Demokrat bocor. Dalam surel tersebut terungkap bahwa sejumlah pejabat berkonspirasi untuk mendukung Hillary Clinton menjadi calon presiden dari Partai Demokrat dan mencari cara agar rivalnya, Bernie Sanders, kalah.

Manajer kampanye Clinton, Robby Mook, menuding bahwa peretas Rusia kemungkinan mencuri surel dan membocorkannya untuk mempermalukan Partai Demokrat agar dapat membantu Trump untuk menang dalam pemilihan umum presiden pada November mendatang.

Menampik pernyataan tersebut, Trump pun berkata, "[Ini merupakan] salah satu teori konspirasi paling aneh." (stu/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER