Keluarga Korban MH370 Ingin Pencarian Pesawat Dilanjutkan

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Jumat, 29 Jul 2016 16:13 WIB
Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 asal China memohon agar pihak berwenang melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang dua tahun lalu.
Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 asal China memohon agar pihak berwenang melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang dua tahun lalu. (Reuters/Jason Lee)
Jakarta, CNN Indonesia -- Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH370 asal China mengajukan permohonan emosional pekan ini agar pihak berwenang melanjutkan pencarian pesawat yang menghilang dua tahun lalu dalam penerbangan dari Kuala Lumpur menuju Beijing itu.

Pekan lalu, upaya pencarian pesawat yang hilang beserta 239 penumpang dan awak itu ditangguhkan oleh Malaysia, China dan Australia. Dalam pernyataan bersama, ketiga negara itu menjelaskan penangguhan upaya pencarian dikarenakan pesawat tak juga ditemukan di perkiraan lokasi jatuhnya pesawat.

Upaya pencarian di bawah laut dengan luas 120 ribu km persegi di Samudra Hindia wilayah selatan itu telah menghabiskan sekitar AUS$180 juta, atau sekitar Rp1,7 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sekitar 30 anggota keluarga, beberapa di antaranya terlihat menangis, berkumpul di kantor kementerian luar negeri China untuk menyerahkan petisi yang mendesak agar pencarian dilanjutkan. Sekelompok perwakilan keluarga dipersilakan masuk ke gedung kantor meski sempat bersitegang dengan petugas.

"Kami menentang keputusan mereka. Kami tidak mengakuinya sama sekali. Keputusan itu tidak memiliki alasan," kata Boa Lanfang, 65, kepada Reuters, Jumat (29/7). Putra, menantun dan cucu laki-laki Boa berada dalam pesawat nahas tersebut.

Sejumlah anggota keluarga korban juga membawa spanduk bertuliskan, "Tiga negara memiliki kewajiban terhadap dunia untuk memenuhi janji mereka".

Sejak pesawat itu menghilang dua tahun lalu, anggota keluarga korban, yang sebagian besar berasal dari China, mendesak agar pihak berwenang mampu memberikan kejelasan soal nasib pesawat yang hilang itu.

Hingga kini, Kementerian Luar Negeri China belum meluncurkan komentar soal tuntutan keluarga korban ini.

Banyak spekulasi yang beredar terkait insiden MH370, terutama soal apakah sang pilot masih mengendalikan pesawat ketika menghilang dari radar atau dugaan pesawat ini dibajak. Para penyidik juga menyakini bahwa seseorang sengaja mematikan transponder pesawat sebelum mengalihkannya ribuan kilometer dari rute semula.

Penyidik Malaysia menyatakan pada 2015 bahwa tidak ada hal yang mencurigakan di dalam catatan keuangan, medis maupun kepribadian sang pilot dan para awak.

Beberapa potongan reruntuhan pesawat terdampar di sejumlah pantai di Afrika dan telah diidentifikasi positif berasal dari MH370. Meski demikian, puing-puing tersebut tak juga mampu memberi penjelasan soal hilangnya pesawat ini. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER