Jakarta, CNN Indonesia -- Sumpah serapah dan kata-kata kotor selalu menghiasi kampanye Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Atmosfer kebencian dan kemarahan juga selalu meliputi kampanye Trump.
Hal ini terekam dalam video kompilasi yang dikumpulkan oleh media
New York Times (NYT), yang telah setahun terakhir meliput kampanye Trump.
Dalam kampanye Trump, para pendukungnya selalu melontarkan kata-kata kasar, ditujukan kepada Hillary Clinton, umat Islam, warga kulit hitam atau para pendatang dari Meksiko. Sumpah serapah tidak selalu diucapkan dengan kata-kata, tapi juga melalui gambar pada baju, pin atau poster.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bangun tembok itu!" adalah salah satu kalimat yang paling sering diucapkan para pendukung Trump. Kalimat ini merujuk pada rencana Trump membangun tembok pembatas di perbatasan Meksiko untuk mencegah imigran yang disebutnya "pemerkosa dan penjahat" masuk ke AS.
Kata-kata kasar lainnya terdengar dalam
video NYT, salah satunya yang paling sering adalah kata "F*ck!"
Dalam video
NYT terlihat seorang pendukung Trump memakai baju bertuliskan besar "F*ck Islam". Dia digiring keluar oleh petugas keamanan kampanye, namun di luar dia malah menjadi bahan sanjungan, bahkan diajak berfoto selfie.
Trump memang dianggap memicu sentimen Islamofobia di AS dengan rencananya melarang masuk Muslim ke negara itu.
Salam Nazi dan hinaan terhadap warga kulit hitam juga lantang terdengar dikampanye Trump.
"
F*ck that nigger!" kata seorang peserta kampanye saat Trump berbicara soal Presiden Barack Obama.
Hinaan terhadap Hillary Clinton, rival Trump pada pemilu November mendatang, datang bertubi-tubi. Mereka menyebut Clinton sebagai "pelacur" dan kerap meneriakkan "gantung pelacur itu!". Wajah Clinton menghiasi baju-baju dan pin para pendukung Trump, isinya, tentu saja, adalah penghinaan.
Demonstran anti-Trump yang berhasil menyusup masuk ke dalam tempat kampanye kerap menjadi sasaran bulan-bulanan. Dalam sebuah cuplikan, bogem mentah melayang ke wajah aktivis kulit hitam di kampanye Trump.
NYT mencatat, tidak semua peserta kampanye berperangai kasar, namun sifat seperti ini telah melekat erat dalam setiap acara Trump.
"Pemandangan seperti ini telah terikat dengan penampilan Trump--seperti halnya pendukung yang mengular di pintu masuk dan seruan "bangun tembok" di sepanjang perbatasan Meksiko," tulis
NYT.
(den)