Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengeluarkan pernyataan keras terhadap Donald Trump yang mengkritik orang tua yang putranya tewas saat bertugas di Irak. Menurut Obama, saat ini semakin terbukti, Trump tidak layak menjadi presiden AS.
"Nominasi Republik tidak layak untuk menjadi presiden. Dia terus membuktikan hal itu," kata Obama di Gedung Putih dalam konferensi pers usai kunjungan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dikutip Reuters, Selasa (2/8).
Komentar Obama menyusul kritikan Trump terhadap pidato Khizr dan Ghazala Khan soal putra mereka, Humayun Khan, seorang tentara Muslim yang tewas di Irak. Khan mengecam sikap rasisme Trump dan rencananya melarang Muslim masuk AS.
Trump mengatakan, bahwa dia juga banyak berjasa bagi negeri, tidak hanya tentara. Bahkan dia mengatapan ibunda Humayun tidak berbicara dalam pidato itu karena dilarang oleh Islam. Pernyataan Trump ini dibantah oleh Ghazala dalam tulisan di
Washington Post.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena tanpa mengatakan apa pun, seluruh dunia, seluruh Amerika, merasakan penderitaan saya. Saya adalah ibu Bintang Emas. Siapa pun yang melihat saya ikut merasakannya di hati mereka," tulis Ghazala.
Menurut Obama, pernyataan-demi-pernyataan yang keluar dari mulut Trump semakin membuktikan bahwa taipan real-estate itu jauh dari kata "layak" untuk memimpin Amerika.
"Kenyataan bahwa dia menyerang keluarga Bintang Emas yang berkorban besar untuk negeri ini, kenyataan bahwa dia tidak memiliki pengetahuan dasar soal isu kritis di Eropa, di Timur Tengah, di Asia, artinya tidak siap untuk pekerjaan ini," kata Obama.
Bintang Emas adalah sebutan bagi keluarga di AS yang kehilangan putra atau putri saat bertugas di kemiliteran.
Komentar Trump itu juga tidak mendapatkan dukungan dari koleganya di Partai Republik. Sebut saja John McCain, Paul Ryan, Mitch McConnel, semuanya menentang pernyataan Trump.
Kendati menentang, namun mereka masih mendukung Trump maju menjadi presiden. Hal ini dipertanyakan Obama.
"Pertanyaan yang harus mereka jawab sendiri adalah, jika kalian berulang kali mengeluarkan pernyataan keras bahwa apa yang dia katakan tidak bisa diterima, mengapa kalian masih mendukungnya?" ujar Obama.
Obama yang mendukung Hillary Clinton mengatakan, jika saja dia kalah dari McCain dalam pemilu tahun 2008 atau dari Mitt Romney pada 2012, dia masih tidak meragukan kemampuan dua petinggi Republik itu dalam memimpin. Berbeda halnya dengan Trump.
"Seseorang yang membuat pernyataan seperti itu tidak memiliki hak untuk menilai, kesabaran, pemahaman untuk menempati posisi paling kuat di dunia," tegas Obama.
(den)