Jakarta, CNN Indonesia -- Tim kampanye, ajudan dan orang-orang yang dekat dengan Donald Trump dilaporkan frustrasi atas ucapan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik itu yang terus menuai kontroversi.
CNN melansir, sumber-sumber yang dekat dengan kampanye Republik menggambarkan rangkaian kesalahan Trump dalam perseteruan terbarunya dengan Khizr Khan, ayah dari tentara Muslim yang tewas di Irak.
Khizr, didampingi istrinya Ghazala Khan hadir memberi pidato dalam konvensi nasional Partai Demokrat pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah itu, Trump berhari-hari mempersoalkan kepahlawanan anak mereka, Humayun Khan. Trump juga menuding bahwa Ghazala "kemungkinan tak diizinkan berbicara" karena ia hanya berdiam diri di samping suaminya.
Trump diserbu kritik setelah komentar tersebut, tak hanya dari lawannya di Partai Demokrat, namun juga politikus ternama partainya sendiri, seperti mantan capres AS John McCain dan juru bicara parlemen Paul Ryan.
Sumber
CNN di Partai Republik mengatakan bahwa beberapa staf kampanye Trump--bahkan manajer kampanye Paul Manafort--"merasa seolah mereka membuang waktu" akibat lontaran komentar-komentar Trump baru-baru ini.
[Gambas:Video CNN]Sumber lainnya mengatakan Trump seharusnya meminta maaf kepada keluarga Bintang Emas--sebutan bagi keluarga di AS yang kehilangan putra atau putri saat bertugas di kemiliteran.
Dua orang dalam Trump mengatakan bahwa Ketua Komite Nasional Republik, Reince Priebus, telah berbicara beberapa kali dengan Trump, menyampaikan kecemasan pemimpin senior Republik dan para donor.
Meg Whitman, donor utama Partai Republik yang juga presiden dan CEO Hewlett-Packard, menegaskan ia akan mendukung Hillary Clinton, capres dari Partai Demokrat, dalam pemilu presiden AS pada 8 November mendatang.
"[Manafort] telah menjelaskan tak ada yang bisa menolongnya jika tak ada yang percaya bahwa ia akan melakukan yang perlu dilakukan agar menang," kata seorang ajudan senior Trump.
Jason Miller, juru bicara Trump, membantah isu soal frustrasi di dalam kampanye Trump tersebut.
"Gagasan bahwa Paul Manafort menyampaikan itu benar-benar keliru. Kampanye kami baru saja menyelesaikan penggalangan dana terbesar sampai saat ini, kami menambag staf berpengalaman dan berbakat setiap hari dan Trump mendapat khalayak yang antuias lebih dari yang pernah dilakukan Hillary," ujarnya dalam pernyataan.
Meski begitu, sumber dalam kampanye Trump tetap bersikeras bahwa terdapat tensi di balik layar Trump.
(stu)