Konvoi Pejabat AS Tewaskan Seorang Bocah Kamerun

Amanda Puspita Sari | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 15:12 WIB
Konvoi kendaraan rombongan pejabat AS, termasuk Dubes AS untuk PBB, Pentagon dan USAID terlibat dalam insiden tabrakan yang menewaskan seorang bocah di Kamerun.
Iring-iringan kendaraan rombongan Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, terlibat dalam insiden tabrakan yang menewaskan seorang bocah di Kamerun. (Eric Bridiers via Wikimedia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Iring-iringan kendaraan rombongan Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, terlibat dalam insiden tabrakan yang menewaskan seorang bocah di Kamerun.

Dilaporkan AFP pada Selasa (19/4), kendaraan jip lapis baja yang termasuk dalam konvoi rombongan Power di Kamerun menabrak hingga tewas seorang bocah yang melintas di tengah jalan pada Senin (18/4).

Power tengah mengunjungi Kamerun bersama sejumlah pejabat dari USAID, Pentagon dan PBB sebagai bagian dari dukungan terhadap otoritas lokal untuk memerangi Boko Haram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecelakaan itu terjadi di dekat kota kecil Mokolo, wilayah Kamerun utara, ketika rombongan Power bersama para asistennya dan tim wartawan tengah melaju untuk bertemu dengan warga yang terpaksa mengungsi untuk menghindari serangan Boko Haram.

"Ketika kami, rombongan PBB, dan pejabat Kamerun tengah menuju Mokoko pagi ini, sebuah kendaraan yang termasuk dalam konvoi kami menabrak seorang bocah laki-laki," kata Power dalam konferensi pers di Maroua, wilayah utara Kamerun.

"Meskipun dia langsung mendapatkan perawatan medis dari ambulans yang termasuk konvoi kamu, dia tewas tak lama kemudian," kata Power, berdasarkan transkrip yang dipublikasikan oleh Kementerian Luar Negeri AS.

Power menyatakan setelah insiden itu dia dan rombongan PBB menyempatkan diri untuk mengunjungi keluarga sang bocah untuk "turut berbelasungkawa dan menunjukkan simpati serta keprihatinan kami terhadap insiden yang dialami keluarga itu."

Terkait insiden ini, sejumlah pejabat AS menolak berkomentar apakah pemerintah AS akan memberikan kompensasi kepada keluarga sang bocah.

Dalam kunjungannya ke Kamerun, Power berjanji bahwa komunitas internasional akan membantu Kamerun memerangi Boko Haram. Namun, menurut Power hal yang saat ini perlu dilakukan adalah membangun strategi untuk menciptakan keamanan, pembangunan dan hak asasi manusia untuk populasi yang rentan kekerasan di sejumlah wilayah yang baru saja dibebaskan dari cengkraman Boko Haram.

"Saya hanya ingin menggarisbawahi bahwa dukungan Amerika terhadap upaya ini meliputi seluruh lini. Kami tidak bisa mengalahkan Boko Haram hanya menggunakan kekuatan militer," katanya.

"Tentu saja, kekuatan militer harus menjadi bagian dari upaya ini. Mereka memiliki senjata, mereka memiliki rompi bom bunuh diri, mereka memiliki kendaraan lapis baja. Mereka memiliki persenjataan lainnya, dan kami akan melawan mereka," ujar Power. "Tapi kami juga memastikan bahwa kami meluncurkan perlawanan ke Boko Haram dan mendukung Anda, bahwa kami melakukannya dengan cara yang menghormati kehidupan warga sipil."

Kelompok militan Boko Haram muncul dari gerakan pemberontak Islam di wilayah timur laut Nigeria pada 2009. Kelompok ini kerap meluncurkan berbagai serangan mematikan di Nigerian maupun sejumlah negara tetangga, seperti Kamerun, Chad dan Niger.

Pada April 2014, Boko Haram menculik 276 anak sekolah, yang kemudian dijadikan sandera dan hingga kini sebagian besar di antaranya belum berhasil dipulangkan.

Nigeria, Chad dan Niger meluncurkan upaya untuk memerangi Boko Haram sejak Januari tahun lalu, dengan dukungan dari beberapa kekuatan asing, termasuk Amerika Serikat.

Aksi pemberontakan Boko Haram telah menewaskan sekitar 20 ribu orang dan memaksa sekitar 2,6 juta warga mengungsi. (ama/stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER